Wednesday, October 3, 2012

You don't need to fear fat, as long as you choose the right fat: the healthy fat.


Oct 2, '12 8:25 AM
for everyone



Zaman modern yang kita lakoni sekarang penuh sesak dengan makanan dan minuman kemasan “low fat” alias rendah lemak, yang sejak beberapa tahun lalu digembar-gemborkan baik untuk kesehatan dan dapat menolong menjaga berat badan dan bahkan menurunkan berat badan. 

Lihat saja di supermarket, misalnya. 

Potato chips (keripik kentang) belakangan muncul dengan versi baked (panggang) yang katanya rendah lemak karena tidak digoreng dalam minyak. Lalu, tidak ketinggalan, berbagai rasa dan jenis susu, es krim, yogurt dan keju muncul dengan versi low fat

Tidak hanya low fat, belakangan muncul pula makanan dan minuman skimmed, non fat, dll. Semua makanan dan minuman kemasan yang dinyatakan rendah lemak ini bagaikan jawaban indah bagi manusia modern yang kebanyakan berusaha keras sepanjang hidupnya untuk bertahan langsing atau menurunkan berat badan. Juga dianggap sebagai salah satu alat yang dapat menjaga kesehatan di tengah kehidupan manusia modern yang serba sibuk, minim gerak dan tinggi tingkat stress.

Tapi coba perhatikan kenyataan yang ada! Ditengah maraknya makanan dan minuman “low fat”, ukuran dan berat badan manusia modern malah terus membesar dan penyakit modern kronis semakin menjamur. Kita seharusnya bertanya, kemana perginya janji bahwa makanan dan minuman “low fat” baik untuk kesehatan dan dapat menjaga dan menurunkan berat badan????

Kali ini, mari kita bicara soal lemak, yang selama bertahun-tahun dianggap banyak orang (termasuk aku sendiri) sebagai musuh bebuyutan kesehatan dan berat badan. Bertahun-tahun, seperti kebanyakan orang, aku menghindari kacang-kacangan dan selai kacang, misalnya, karena kandungan lemaknya yang dikenal tinggi. Tapi sebaliknya, sering makan tempe goreng atau minum susu. Dan ini dilakukan tanpa banyak pikir karena beranggapan kedua makanan ini kaya nutrisi dan memilih versi rendah lemaknya. Prinsip dan perilaku yang justru salah kaprah kalau menurut ajaran pola makan Clean Eating.

Jadi begini ….

Dahulu kala (once upon a time), lemak (semua lemak, tanpa pandang bulu) dianggap tidak baik bagi kesehatan manusia dan karena itu harus jauhi. Padahal, ternyata, tidak semua lemak itu jahat dan tubuh manusia malah sebenarnya membutuhkan lemak yang baik, alias lemak sehat.

Ini yang aku pelajari setelah mempelajari dan menjalankan pola makan Clean Eating.

Sebenarnya, ada 2 macam lemak dalam hidup manusia modern, yaitu lemak yang jahat dan lemak yang baik (lemak sehat). Lemak jahat, bila dikonsumsi secara terus-menerus dalam periode panjang, dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, dari mulai kenaikan berat badan, penyumbatan arteri sampai penyakit jantung.  Jenis lemak jahat pertama yang dikenal dizaman modern ini adalah saturated fats, yaitu lemak yang banyak terdapat dalam makanan yang mengandung lemak binatang, antara lain cream, butter, keju, susu dan beberapa produk yang terbuat dari tanaman, antara lain minyak kelapa dan cokelat. Jenis lainnya adalah trans fat, atau yang biasa juga disebut unsaturated fat,  yang banyak terdapat dalam margarin, makanan cepat saji alias junk food, makanan kemasan dan makanan proses. Karena resiko kesehatannya, jenis lemak jahat ini memang patut kita jauhi.

Jadi, sebenarnya, tidak semua lemak itu jahat!  Dan kita perlu kita tahu juga, tubuh kita justru membutuhkan lemak sehat seperti tubuh kita membutuhkan protein, karbohidrat dan nutrisi.

Lemak sehat?

Lemak sehat, atau yang biasa juga disebut unsaturated fats, terdiri dari monounsaturated fatsdan polyunsaturated fats. Kedua jenis lemak sehat ini memiliki dampak positif bagi kesehatan kita, antara lain: dapat membantu menjaga stabilitas mood kita dan dapat membantu melawanfatigue (berdasarkan wikipedia adalah menurunnya kondisi fisik dan mental manusia sehingga menimbulkan rasa lelah, capek dan tidak bertenaga yang amat sangat dan berkepanjangan). Dan yang paling ajaib (untuk kita yang selama ini kebanyakan memusuhi lemak), ternyata lemak sehat malah dapat membantu menjaga berat badan kita tetap stabil (nah lho!!!). Jadi, banyak penelitian modern yang belakangan menyebutkan, tubuh kita tidak membutuhkan makanan dan minuman rendah lemak (atau bahkan non fat), tapi membutuhkan lemak sehat.

Mau tahu keuntungan lemak sehat? Salah satu efek baik dari monounsaturated fats danpolyunsaturated fats adalah menurunkan level kolesterol jahat dan meningkatkan level kolesterol baik. Polyunsaturated fats umumnya juga merupakan sumber omega 3 yang baik, yang banyak disebutkan mampu menurunkan tekanan darah, melawan kolesterol jahat, melawan inflamasi dan melindungi otak serta syaraf.


Jadi, mulailah berteman dengan lemak sehat karena banyak manfaatnya dan baik untuk kesehatan kita. Khususnya untuk omega 3, pastikan asupan kita mencukupi karena tubuh kita memang tidak dapat memproduksi omega 3 sendiri.   


Jadi, jangan takut untuk memakan selai kacang (peanut butter), pilih yang rendah kadar gulanya dan natural bila mungkin. Jangan takut untuk mengkonsumsi olives, kacang-kacangan (almond, pecan, pistachio, kacang mede), alpukat, biji wijen, beberapa jenis minyak (canola oil dan olive oil) untuk mendapatkan asupan monounsaturated fats. Untuk polyunsaturated fats, makanlah walnut, biji pumpkin (labu) dan biji bunga matahari, flaxseed, ikan (salmon, tuna), beberapa jenis minyak (safflower oil dan soybean oil). Sedangkan untuk omega 3, pilih ikan yang hidup di air dingin (salmon dan tuna misalnya), kacang-kacangan, biji-bijian, minyak dari tumbuhan.


Mulai sekarang, jangan percaya lagi dengan mitos lama yang salah kaprah!


Pola makan yang sehat bukanlah beralih ke makanan dan minuman yang dinyatakan “low fat”atau “non fat” sekalipunmelainkan untuk menghentikan konsumsi lemak jahat dan menggantikannya dengan konsumsi lemak sehat secara teratur dalam jumlah cukup.


Makanan dan minuman kemasan yang “low fat” maupun “non fat” bukanlah jawaban untuk menurunkan dan menjaga berat badan, apalagi jawaban untuk menjaga kesehatan. Makanan dan minuman modern yang rendah atau tanpa lemak malah sebaliknya memiliki kadar gula yang tinggi. Dan gula mendatangkan masalah tersendiri lagi yang tidak kalah buruk bagi kesehatan kita, antara lain: obesitas, diabetes tipe 2 dan banyak lagi.


Pola makan Clean Eating juga menganjurkan kita untuk mengkonsumsi lemak sehat yang diolah dengan cara yang sehat pula.


Jadi, makanlah kacang mede mentah atau yang dipanggang tanpa garam dan gula. Jangan makan kacang mede yang digoreng. Apalagi kacang mede yang dilumuri gula. Makanlah ikan salmon yang dimasak dengan sedikit olive oil, garam dan merica dan daun bumbu segar. Jangan makan salmon yang dimasak dengan banyak butter dan dimakan dengan cream yang dibuat dari susu, keju dan butter. Semua cara memasak yang tidak sehat memang membuat rasa makanan menjadi lebih lezat, tapi hanya akan membuat makanan yang tadinya sehat menjadi tidak sehat. Nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan natural menjadi rusak dan bahkan hilang. Dan, kalori makanan menjadi bertambah akibat cara memasak dan bahan-bahan tambahan yang tidak sehat. What a waste …


Jadi tidak perlu takut makan lemak, selama kita memilih lemak sehat! 

No comments:

Post a Comment