Tuesday, October 16, 2012

World Food Day - Let's make changes for us, others and earth!


Kemarin, 16 Oktober 2012, adalah Hari Pangan Sedunia (World Food Day). Berbagai artikel diberbagai media massa mengulas masalah krisis pangan global yang tidak kunjung selesai. Perubahan iklim (global climate changes), pertumbuhan penduduk serta keterbatasan lahan dan air telah mengakibatkan keterbatasan sumber daya pangan dan naiknya harga pangan di dunia. Akibatnya, kelaparan dan kekurangan gizi terjadi dimana-mana.
Krisis pangan tidak hanya terjadi di pedalaman negara Afrika. Kenaikan harga pangan terjadi dimana-mana. Bahkan di dalam artikelnya, “Think Progress Climate Progess”  menyebutkan bahwa harga makanan yang dijual diberbagai restoran cepat saji pun ikut naik akibat harga pangan dunia yang semakin meningkat.
Krisis kekurangan gizi juga tidak hanya terjadi di negara-negara miskin dan tidak hanya terjadi di pedalaman. Artikel World Watch Institute menyebutkan bahwa kekurangan gizi juga terjadi di Amerika Serikat akibat semakin banyak orang yang terpaksa atau terbiasa mengkonsumsi makanan murah yang sangat minim gizi, yaitu makanan cepat saji dan makanan proses/kemasan. Dan bila kita jeli melihat, kondisi ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi juga diberbagai negara lain, termasuk Indonesia.
Di Hari Pangan Sedunia, pemerintah berbagai negara membuat komitmen untuk terus berusaha mengatasi krisis pangan yang terjadi di negaranya. Mari ikut terlibat! Bukan dengan kegiatan yang berskala besar, tapi dengan langkah kecil yang berarti bagi kehidupan kita sendiri, orang lain dan bumi kita. Mari mulai dengan diri kita sendiri, anak-anak serta keluarga kita.
Sebagian manusia di dunia sekarang ini hidup kelaparan dan panen dunia saat ini tidak cukup untuk memberi makan setiap jiwa yang hidup. Beruntunglah kita yang tidak kekurangan pangan. Mari latih dan biasakan diri untuk tidak mensia-siakan makanan yang ada. Biasakan diri untuk selalu makan secukupnya saja, tidak berlebihan. Makanlah untuk kesehatan dan hidup yang berkualitas. Jangan sekedar makan untuk kesenangan. Dan bila kita memang mampu dan berlebih, berbagilah dengan mereka yang kekurangan.
Banyak manusia di bumi yang sekarang ini kekurangan gizi, baik akibat kekurangan makanan maupun akibat konsumsi makanan yang salah, yaitu makanan yang tidak bergizi. Mari cegah dan lawan kekurangan gizi pada diri kita, anak-anak dan keluarga kita. Rubah pola makan diri kita, anak-anak dan keluarga kita.  Utamakan kualitas, bukan kuantitas. Pilih makanan yang benar, yaitu makanan yang sehat, alias makanan natural yang kaya nutrisi: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein nabati dan protein hewani rendah lemak. Makanan-makanan ini tidak perlu dikonsumsi dalam porsi besar per sekali makannya, namun manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan kita sangatlah besar. Utamakan sayuran yang kaya nutrisi dan serat. Bila memungkinkan, utamakan bahan makanan lokal organik sesuai musimnya untuk menghindari bahan-bahan kimia yang banyak digunakan dalam praktek pertanian modern dan untuk perolehan nutrisi yang maksimal.
Ajarkan anak-anak kita dari kecil. Biasakan mereka untuk selalu memakan makanan yang tersedia dan selalu menghabiskan makanan mereka. Biasakan mereka untuk selalu makan makanan natural yang kaya nutrisi. Pertemanan anak dengan makanan proses/kemasan dan makanan cepat saji adalah pertemanan yang sia-sia. Tidak membawa manfaat, baik disaat mereka kecil maupun nanti pada saat mereka dewasa dan tua.
Mari kita gunakan semangat Hari Pangan Sedunia untuk merubah diri. Menjadi manusia yang peduli terhadap kesehatan. Menjadi manusia yang peduli terhadap kelangsungan bumi dan kelestarian lingkungan. Menjadi manusia yang peduli terhadap masalah-masalah sosial yang ada di sekeliling kita. Mari kita rubah pola makan kita dan kembali ke “bentuk” pangan manusia yang sebenarnya. Pangan yang natural, sederhana dan tidak berlebihan. Pangan yang tidak hanya baik untuk tubuh dan kesehatan kita, tapi juga baik untuk bumi beserta isinya.

No comments:

Post a Comment