Wednesday, October 3, 2012

Percuma makan makanan sehat dan diatur kalau masih banyak minum minuman kemasan. Avoid processed drinks for a healthier you!

Mar 30, '12 12:52 AM
for everyone


Hari ini surat kabar Kompas mengangkat kisah seputar botol-botol minuman di Indonesia. Artikel di Kompas meneropong asal mula keberadaan minuman dalam botol di Indonesia, dari mulai air soda produksi lokal sampai minuman botol produksi perusahaan asing, yang kebanyakan adalah dari Amerika Serikat.

Di dalam artikel tersebut sepintas disebutkan bahwa menurut seorang pakar pangan di Indonesia salah satu efek minuman bersoda adalah memberi sensasi segar bagi peminumnya. Di dalam artikel tersebut juga disebutkan bahwa kemungkinan penyebab maraknya minuman dalam botol di Indonesia pada awalnya adalah (1) kebutuhan minuman yang dikemas dan bisa awet sehingga menjamin kesehatan, dan (2) gaya hidup, yaitu menampilkan simbol gaya hidup modern.

Menurutku, sungguh sayang, surat kabar yang dibaca jutaan orang di Indonesia ini menyuguhkan kisah salah satu jenis pangan yang sangat popular ini hanya dari sisi “romantisme” dan “nostalgia” sejarah perkembangan keberadaannya. Kisah dan teori tentang keberadaan minuman dalam botol ini sama sekali tidak disertai dengan informasi singkat bahwa sesungguhnya minuman dalam botol memiliki efek tidak baik untuk kesehatan manusia.

Artikel ini sebenarnya sangat bisa, dengan kalimat singkat, tetap mengingatkan bahwa sensasi “segar” yang ditimbulkan oleh minuman dalam botol salah satunya disebabkan karena kandungan gula yang sangat tinggi. Selain gula, minuman dalam botol juga mengandung berbagai zat kimia. Dan karena itu, minuman dalam botol, yang disebut lebih awet dan menampilkan gaya hidup modern itu, justru sangat merugikan kesehatan manusia. Artikel ini sebenarnya sangat bisa pula, dengan kalimat singkat pula, memberi informasi jenis penyakit yang erat kaitannya dengan pola konsumsi minuman dalam botol yang disebut-sebut modern itu, antara lain obesitas, malnutrition, diabetes, osteoporosis, tooth decay, dll.

Hanya dengan sedikit informasi tambahan, aku rasa artikel ini bisa meneropong minuman dalam botol secara lebih “lengkap”. Dan informasi singkat tentang efek terhadap kesehatan, bila saja disisipkan, akan menjadi informasi yang sangat berguna bagi puluhan juta pembacanya.

Aku jadi gregetan sendiri …

Tahu-kan? Minuman dalam botol sebenarnya adalah liquid candyalias permen dalam bentuk cairan.
Perhatikan sekeliling kita! Perhatikan banyaknya orang, terutama anak kecil dan remaja, yang mengkonsumsi minuman kemasan (sekarang bentuk kemasan tidak hanya botol). Minuman kemasan yang manis dan dingin memang “pas” untuk “menyegarkan” badan yang kepanasan dan capek. Dan toh memang kita disarankan dokter untuk banyak-banyak minum setiap harinya??? Jadi, apa salahnya minum banyak minuman kemasan?

Ini dia faktanya: minuman kemasan, bersoda maupun tidak, sebenarnya bahan dasar utamanya adalah air dan gula, terutama high fructose corn syrup. Minuman kemasan sama sekali tidak mengandung nutrisi dan serat, termasuk yang disebut jus buah atau jus sayur atau minuman vitamin atau minuman energi. Karena itu, minuman kemasan adalah penyumbang kalori kosong yang sangat besar. Apalagi bila konsumsinya tidak dibatasi.

Dulu, minuman kemasan, terutama minuman soda, adalah sebuah ‘treat’, suguhan istimewa. Diminum hanya pada acara-acara khusus, misalnya hari raya, acara ulang tahun. Minuman kemasan pun hadir diacara-acara khusus ini sebagai minuman sampingan (side drinks). Minuman utama, tetap air putih.

Sekarang, posisi air putih sudah mulai tergeser. Minuman kemasan sudah menjadi konsumsi harian kebanyakan orang. Tidak perlu ada perayaan atau acara khusus untuk menikmati minuman kemasan. Minuman segar, ‘lemonade’ misalnya, yang dulu kita buat sendiri dari perasan jeruk lemon, madu dan air sekarang digeser dengan minuman lemonade dalam kemasan. Ya, rasanya memang jauh lebih enak, karena gula yang dipakai jauh lebih banyak dan ada bantuan zat perasa buatan. Bahkan kopi dan teh seduhan sendiri pun sekarang sudah banyak digantikan dengan kopi dan teh kemasan ataupun instant, atau kopi dan teh yang dibeli di kedai kopi ternama.

Bayangkan pola minum harian kebanyakan orang di kota besar seperti Jakarta:

Sarapan pagi : minum 1 gelas jus/sayur buah kemasan atau 1 gelas susu kemasan – snack pagi: 1 gelas kopi dari kedai kopi ternama – makan siang: 1 gelas besar minuman soda – snack sore: 1 botol teh kemasan – makan malam: 1 gelas air putih & lagi-lagi, 1 botol teh kemasan

Ini belum termasuk konsumsi minuman kemasan selama terperangkap macet, kerja berjam-jam di kantor, rapat, menunggu antrian, acara sosial, outing, aktivitas hiburan (nonton bioskop, dll).

Percuma menghitung kalori makanan, percuma mengatur makanan, kalau masih minum minuman kemasan! 
It's time to wake up & smell the coffee...

Jumlah kalori kosong yang kita masukkan ke dalam tubuh kita dalam bentuk cairan ini seringkali, tanpa kita sadari, lebih besar daripada kalori yang kita masukkan dalam bentuk makanan. Minum banyak minuman kemasan artinya sama dengan minum gula, dalam jumlah berlebihan! Kemana kelebihan gula yang kita minum ini disimpan dalam tubuh kita? Disimpan dalam bentuk lemak. Jangan pernah anggap enteng kelebihan berat badan. Bukan masalah penampilan, tapi kelebihan berat badan membawa resiko berbagai penyakit, termasuk serangan jantung dan kanker. 

Tapi ingat, konsekuensi minuman kemasan terhadap kesehatan kita tidak hanya berhenti dalam bentuk kelebihan berat badan (obesitas)Konsumsi menahun yang tidak dibatasi bisa menyebabkan malnutrition, diabetes, osteoporosis, tooth decay, dental erotion, yang bisa diderita oleh orang kurus sekalipun! Selain itu, juga meningkatkan resiko penyakit batu ginjal.

“Ah, aku tidak minum soda”, kita seringkali membela diri sendiri.

Please add on the list of liquid candy: jus buah kemasan, jus sayur kemasan, teh kemasan, kopi kemasan, kopi instan, minuman vitamin, minuman energi, minuman yogurt, susu dengan rasa (strawberry, cokelat, vanilla, dll), minuman tradisional kemasan (air asem, air kacang hijau), bir, dan banyak lagi.

Waktu keluarga kami memulai program Eating Clean, salah satu jenis pangan yang langsung kami hentikan tanpa basa basi adalah semua jenis minuman kemasan. Awalnya masih dijadikan “treat” alias suguhan istimewa, terutama untuk anak-anak. Tapi sekarang, setelah program kami jalankan 7 bulan, minuman kemasan sudah tidak kami sentuh sama sekali. Termasuk minuman kopi dan teh dari kedai-kedai kopi ternama itu.
Awalnya, godaan terlihat dan terdengar dari kanan dan kiri, terutama untuk anak-anak. Promosi dan pemasaran perusahaan minuman kemasan memang juara! Beli bensin dapat 1 botol jus kemasan. Pernah? Beli paket hemat di restoran fast food dapat minuman soda ukuran extra besar. Sample gratis dibagikan di sekolah. Mesin saji otomatis (vending machince) dan chiller minuman kemasan dipasang dimana-mana, termasuk di ruang tunggu rumah sakit, area antri kasir supermarket dan bahkan kantin sekolah. Tawaran buy 1 get 2ada dimana-mana. 

Semuanya adalah usaha promosi dan pemasaran yang sengaja dilakukan untuk menggaet pasar, terutama anak kecil dan remaja, yang memang umurnya ada di fase makan atau minum karena suka (doyan) atau karena cool (keren). Dan rasa yang diciptakan pun semakin beraneka ragam, kemasan semakin menarik lengkap dengan slogan yang juga “menipu”, ie: mengadung buah asli, mengandung vitamin, dll. Ada yang cair, ada yang berbentuk es serut, dll. Dan, yang paling penting, harganya terjangkau serta praktis (alasan klise utama manusia modern!)

Jangan mau dibodohi oleh industri minuman kemasan. Demi kesehatan diri kita sendiri. Kita memang disuruh banyak minum, tapi yang harus banyak kita minum adalah air putih, bukan minuman kemasan. Jadi, mau sehat? Menghindari diabetes? Mau kurus? Berhenti minum minuman kemasan. FULL STOP!

Mau minum jus buah atau sayur? Buat sendiri! Jangan minum yang kemasan. Dan gunakan blender untuk membuat jus buah atau sayur, jangan juicer,  agar serat dan zat antioxidan buah dan sayur yang berharga tidak terbuang.

Mau minum kopi dan teh? Seduh sendiri! Jangan minum yang kemasan dan yang instan. Jangan juga minum minuman kopi dan teh dari kedai-kedai kopi yang sekarang sedang merajalela. Menurut buku “Drink This Not That”, 1 gelas minuman latte regular yang dibuat dengan sirup, susu dan whipped cream, bahkan lebih buruk dibandingkan dengan 2 scoop es krim. So, think: do you really need more than 2 ice cream scoopes every morning?

Mau dapat cukup vitamin? Makan makanan bergizi, terutama sayur dan buah! Minum suplemen kalau perlu (sebaiknya konsultasi dulu dg ahlinya). Jangan minum minuman vitamin. 

*Bicara soal minuman vitamin kemasan, aku jadi ingat beberapa waktu lalu aku dan anakku yang umurnya 10 th melihat iklan sebuah minuman vitamin kemasan di TV yang menampilkan slogan, "More than just water". Mendengar slogan itu, anakku secara otomatis bereaksi. Tanpa diprovokasi, ia berkomentar, "Yup! More than just water, 'cos the drink have lots and lots of sugar!" 

Voila! Ini dia pentingnya mengajarkan dan menjelaskan secara rinci dan konsisten kepada anak kita tentang prinsip, alasan dan informasi seputar makan sehat dan efeknya terhadap kesehatan manusia. Anak-anak perlu mendapatkan gambaran dan informasi lengkap. Mereka juga perlu dilatih agar terbiasa. Jangan hanya sekedar menyajikan. Tapi beri mereka informasi sebanyak mungkin agar mereka menjadi tahu dan pintar. Ilmu dan kebiasaan ini akan mereka bawa sampai mereka dewasa, dan kemungkinan besar akan mereka turunkan kepada anak-anak mereka nanti. Jadi, seperti juga hal-hal lainnya dalam kehidupan, ajarkan pola makan sehat ke anak-anak kita dengan rinci dan konsisten agar mereka tahu, terbiasa dan bisa menentukan mana yang baik untuk dikonsumsi dan mana yang tidak. Jangan pakaikan mereka kacamata kuda hanya karena umur mereka yang masih kecil. Justru! Usia mereka masih kecil adalah waktu yang paling tepat untuk memberi mereka ilmu. 

Kembali ke minuman kemasan ...

Mau berenergi? Jaga pola makan sehat dan olah raga teratur! Jangan minum minuman energi.

Sekali-kali mau minuman bersoda. Pilih plain soda water. Jangan minum minuman soda yang manis, diet maupun zero sugar. Karena minuman soda yang rendah atau tanpa gula menggunakan pemanis buatan, yang ternyata berdasarkan penelitian dinyatakan bisa memicu nafsu dan selera makan. Jadi bukannya bikin tambah langsing dan sehat, malah seringkali membuat berat badan naik karena nafsu makan yang bertambah dan badan tidak sehat karena zat kimia yang terkandung dalam pemanis buatan.

Mau santai? Atur pola istirahat. Luangkan waktu untuk ibadah, hobi, meditasi, olah raga. Jangan minum minuman alkohol untuk merasa santai, apalagi minum cocktail (minuman alkohol yang sudah dicampur dengan minuman lain) karena minuman pencampurnya biasanya mengandung gula tinggi.

Sekali-kali ingin minuman segar untuk variasi? Boleh dan wajar, kok! Tapi, buat sendiri, jangan beli yang kemasan. Ini ada beberapa minuman sederhana yang gampang untuk buat sendiri:
-        air putih + es batu + irisan jeruk atau lemon (kadang-kadang dikasi sedikit madu murni)
-        air putih + es batu + irisan mentimun + sedikit madu murni
-        air putih + es batu + irisan daun mint
-        air putih + es batu + potongan buah segar (apel, lemon, nenas, strawberry, dll – jangan pakai buah kaleng)
-        air putih + es batu + apple cider vinegar (kadang-kadang dikasi sedikit madu murni)
-        lemonade: perasan air lemon + air putih + es + madu murni (kadang-kadang dikasi daun mint cincang)
-        teh rasa buah: teh seduh + es batu + potongan buah segar (apel, lemon, nenas, strawberry, dll – jangan pakai buah kaleng)
-        teh seduh + es batu + daun mint cincang + sedikt madu murni
-        smoothie pisang/mangga: blender pisang/mangga (matang) dg low fat milk, low fat plain yogurt, es batu, bubuk nutmeg, vanilla essence (kadang-kadang pisang dipadukan dengan strawberry, blueberry, cokelat bubuk tanpa gula)
-        chocolate milkshake : blender cokelat bubuk tanpa gula + low fat milk + es batu
-        minuman yougurt: blender low fat plain yogurt + es batu + sedikit madu murni (kadang-kadang madu diganti dengan air kelapa muda)
-        air kelapa muda murni tanpa sirup (sekali-kali pakai gula kelapa untuk variasi)
-        air rebusan asam jawa + es batu + sedikit madu murni atau gula kelapa (kalau suka, boleh ditambah kunyit sedikit)
-        air rebusan sereh + es batu + sedikit madu murni atau gula kelapa
-        air rebusan jahe + es batu + sedikit madu murni atau gula kelapa

Ingat, kalau membuat minuman sendiri jangan kebanyakan pakai bahan-bahan yang tidak natural seperti susu kental manis, sirup, pemanis buatan, gula, dll. Pakai bahan-bahan natural saja. Supaya minuman buatan sendiri tidak berlebihan kadar gulanya dan karena itu tetap sehat.

Dari pengalaman sendiri, aku bisa bilang: makan sehat harus disertai dengan minum sehat. Kalau tidak, percuma!

Dan ... balik lagi ke artikel Kompas ...
Seandainya saja .... sedikit informasi tentang efek terhadap kesehatan disisipkan, akan lebih banyak orang yang akan menjadi lebih pintar dan lebih awas dan tentunya akan menjadi lebih sehat nantinya. 
Aarrrrgggghhhh .... gemes ....

1 comment:

  1. Hai mbak Inge, aku Firyal. Sebenarnya aku tertarik banget dengan clean eating ini kebetelulan aku nemu blog mbak dan sangat mencerahkan banget buat aku yang awam. Dulu aku masih bisa menjaga pola makanku mbak, misalnya pagi aku srapan granola homemade yang aku pesan online ditambah susu low fat dan buah, siangnya aku makan sayur2an ditambah ayam atau ikan, begitu juga malam. Dan frekuensi nasi aku kurangi. Waktu itu BBku stabil dan gak cepat laper. Tapi 8 bulanan belakangan aku pindah dan ngekos tanpa ada kompor dan lemari es. Akhirnya aku gak pernah masak2 lagi, sarapan cuma pake roti dan selai atau keju, tapi mbak dengan sarapan itu aku cepet banget merasa lapar, 2 jam kemudian aku sudah lapar lagi, akhirnya kadang aku ngemil. Makan siang dan malampun juga susah nyari2 yang banyak sayurnya, kebanyakan disni makanan goreng dan minim sayur. Jadi sekarang aku merasa makanan yang masuk sudah tidak teratur lagi. Sedih juga setelah membiasakan hidup sehat ternyata kebiasaan itu hilang. Aku mau nanya mbak ada saran untuk sarapan pagi selain roti yang tidak membuat cepat lapar? Terus aku kan suka susu UHT yang low fat apakah itu termasuk jenis minuman yang mbak sebutkan diatas? Terimakasih

    ReplyDelete