Monday, December 17, 2012

ingebachrens: My Clean Eating Project: Make The Right Food Choices For Your Health

ingebachrens: My Clean Eating Project: Make The Right Food Choices For Your Health: Minggu terakhir sebelum Hari Natal. Mal-mal di Jakarta mulai amat sangat penuh dengan orang-orang yang mencari hadiah Natal....

Make The Right Food Choices For Your Health


Minggu terakhir sebelum Hari Natal. Mal-mal di Jakarta mulai amat sangat penuh dengan orang-orang yang mencari hadiah Natal. Sebuah tugas akhir tahun yang selalu menyenangkan tapi juga melelahkan. Dan sebenarnya, membeli hadiah natal bukan tugas yang mudah, karena banyaknya pilihan yang tersedia.
Hidup manusia memang tidak pernah lepas dari pilihan. Dari mulai pilihan hadiah, baju, sepatu sampai pilihan sekolah, pekerjaan, tempat liburan bahkan jodoh. Dan memilih itu tidak selalu mudah. Seringkali, kita memilih berdasarkan ego dan kesenangan pribadi, tidak mempedulikan logika, tidak memperhitungkan sebab dan akibat serta tidak memikirkan efeknya terhadap orang lain ataupun lingkungan. Seringkali pula, pilihan yang sebenarnya baik untuk kita justru terlihat kurang/tidak menarik atau sulit untuk dilaksanakan. Akibatnya, seringkali kita salah memilih.
Salah satu pilihan yang terus-menerus kita hadapi adalah memilih makanan (kecuali untuk anak kecil barangkali – yang pilihan makanannya masih ditentukan oleh orang tuanya).
Kelihatannya, memilih makanan adalah perkara sepele. Seringkali kita lakukan tanpa pikir panjang dengan tujuan sederhana dan sepele pula, yaitu mencapai rasa kenyang dan memuaskan lidah serta keinginan. Padahal sebenarnya, pilihan makanan kita punya efek yang sangat besar terhadap kesehatan dan kehidupan kita. Memilih makanan yang tidak sehat artinya kita tidak menghargai kesehatan diri kita sendiri. Memilih untuk memakan makanan yang tidak sehat artinya memberi tubuh kita resiko besar terkena penyakit dan gangguan kesehatan. Sebaliknya, memilih makanan yang sehat artinya kita menghargai dan menjaga kesehatan diri kita sendiri maupun orang-orang yang kita sayangi. Jadi sebenarnya, memilih makanan bukanlah hal sepele!
Mari kita menjadi orang masa kini yang selalu memilih makanan dengan pintar dan bijak. Mari kita belajar dan membiasakan diri untuk memilih makanan sehat, alias makanan natural yang kaya nutrisi, yang diolah dengan cara yang sehat dan dimakan secara teratur dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan (tidak kurang dan tidak pula berlebihan). Bukan sekedar memenuhi keinginan ataupun gengsi, bukan pula untuk mengikuti trend, tapi karena kita menghargai kesehatan dan kehidupan kita.
Kali ini aku ingin berbagi tips sederhana memilih makanan natural yang sehat yang aku temukan dalam Majalah Whole Living yang terbit bulan lalu. Tips ini dibuat oleh Andrew Thomas Weil M.D., seorang pakar kesehatan lulusan Harvard University yang sudah menulis berbagai buku, antara lain buku favoritku yang berjudul “Eating Well for Optimum Health: The Essential Guide to Bringing Health and Pleasure Back to Eating”. Menurutku, tips memilih makanan natural yang sehat yang dibuat oleh guru yang sering tampil dalam acara Larry King dan Oprah ini sangat sesuai dengan prinsip Clean Eating serta mudah untuk dilakukan (kita tidak perlu menjadi seorang ahli untuk bisa melakukannya):
a.      Gunakan berbagai bumbu segar maupun kering dalam memasak, misalnya: jahe, kunyit, bawang putih, kari, daun mint, daun parsley dan banyak lagi, karena bumbu segar maupun kering memiliki berbagai khasiat yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh kita.
b.      Kurangi konsumsi daging, baik merah maupun putih. Perbanyak protein nabati, antara lain: tempe, tahu, beans dan lentils.
c.      Perbanyak konsumsi sayuran dalam sehari karena sayuran adalah makanan yang rendah kalori, rendah lemak serta rendah gula sehingga tidak membahayakan berat badan serta keseimbangan gula darah (tambahan tips dari aku: makanlah berbagai jenis sayuran untuk mendapatkan berbagai macam nutrisi).
d.      Kurangi konsumsi susu dan produk-produk yang terbuat dari susu. Bila mengkonsumsi susu maupun produk yang terbuat dari susu, pilihlah yang berkualitas baik dan terbuat dari susu natural (tambahan tips dari aku: jangan minum susu yang memiliki rasa (strawberry, chocolate, vanilla, dll) karena kadar gulanya tinggi, pilih greek yogurt yang plain serta menjauhlah dari keju proses. Dan pilih sayuran hijau sebagai sumber kalsium utama).
e.      Makanlah ikan minimal 2 kali dalam seminggu. Pilih ikan yang kaya kandungan minyak esensial, alias Omega 3, misalnya: ikan salmon liar dan ikan sarden.
f.       Pilih biji-bijian dan beras merah/cokelat sebagai sumber karbohidrat. Jauhi nasi putih dan makanan yang dibuat dari tepung putih (roti, kue, biskuit, pasta, dll). Kurangi konsumsi kentang. Selain biji-bijian dan beras merah/cokelat sangat kaya nutrisi, biji-bijian dan beras merah/cokelat membuat kita lebih lama merasa kenyang karena kandungan seratnya yang tinggi, yang mana juga membuat keduanya tidak terlalu membahayakan keseimbangan gula darah dibandingkan nasi putih dan makanan yang terbuat dari tepung putih.
g.      Batasi konsumsi buah-buahan, terutama buah-buahan tropis yang umumnya sangat manis, misalnya: pisang, semangka, nenas, mangga, manggis, sawo, nangka, dll. Pilihlah buah yang tidak terlalu tinggi kadar gulanya, misalnya apel, pir, ceri dan berbagai macam beri.
Ingat, pilihan makanan yang kita makan adalah salah satu pilihan penting dalam hidup yang harus kita kuasai dan lakukan setiap hari dengan baik dan bertanggung-jawab untuk kebaikan hidup kita sendiri!
So, let’s start today! Let’s make the right food choices for our own health!


Wednesday, December 12, 2012

ingebachrens: My Clean Eating Project: Make Changes to Improve The Quality of Your Health...

ingebachrens: My Clean Eating Project: Make Changes to Improve The Quality of Your Health...: Penghujung tahun hampir tiba. Orang-orang mulai diterpa kesibukan mempersiapkan perayaan Tahun Baru. Selain itu, mulai juga ...

Make Changes to Improve The Quality of Your Health, Thus Your Life.


Penghujung tahun hampir tiba. Orang-orang mulai diterpa kesibukan mempersiapkan perayaan Tahun Baru. Selain itu, mulai juga memikirkan resolusi apa yang tepat untuk tahun yang akan datang.
Resolusi akhir tahun. Ada orang yang menganggapnya sepele dan ada pula yang menganggapnya serius. Dulu, aku termasuk orang yang selalu menganggap remeh resolusi-ku sendiri. Tiap penghujung tahun aku selalu berkata kepada diriku sendiri, “Tahun depan aku akan berhenti merokok”. Hasilnya? Selang sehari setelah tahun berganti, kebiasaan tidak sehat ini kembali aku lakoni dengan alasan, “Mulai berhentinya tahun depan saja!”
Tapi resolusiku tahun lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, aku benar-benar bertekad untuk merubah diri guna merubah hidupku dan keluargaku. Aku bertekad untuk meninggalkan semua kebiasaan-kebiasaan yang salah dan tidak sehat, dan mendisiplinkan diri menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang benar dan sehat. Dari mulai kebiasaan merokok, minum kopi, minum alkohol, jarang olah raga, kerja tanpa kenal waktu, kurang istirahat, makan tidak sehat dan tidak teratur dan lain sebagainya.
Resolusiku akhir tahunku dipenghujung 2011 lalu adalah, “Make Changes to Improve The Quality of My Health, Thus My Life”.
Apa yang dirubah?
Pada dasarnya, perubahan yang ingin aku lakukan ditahun 2012 adalah perubahan gaya hidup, antara lain:
-   lebih rajin beribadah dan berkomunikasi dengan Sang Pencipta;
-   makan sehat dan teratur;
-   olah raga teratur;
-   cukup istirahat;
-   lebih banyak menyediakan waktu untuk memasak, mengurus rumah, anak-anak, suami dan hobi positif, sendiri maupun   bersama keluarga.
Apa  yang ingin aku capai?
Hanya berusaha untuk mendapatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk suami dan anak-anakku. 
Perubahan yang paling drastis yang aku lakukan pada diriku sendiri maupun keluargaku tahun lalu adalah perubahan pola makan. Dari tidak sehat menjadi sehat. Tidak teratur menjadi teratur. Dari penuh dengan makanan modern yang kaya kalori tapi miskin nutrisi (makanan proses dan cepat saji) menjadi penuh dengan makanan natural yang kaya nutrisi. Dan sampai dengan hari ini, aku sama sekali tidak menyesali keputusanku untuk merubah pola makanku dan keluargaku.  Adapun penyesalan yang aku rasakan adalah menyesal karena aku tidak menghargai serta tidak menjaga kesehatanku sejak dulu dan tidak merubah pola makan sejak dulu pula, yaitu sebelum penyakit-penyakit mulai menerpa tubuh.
Ini dia 3 prinsip dasar perubahan pola makan yang aku terapkan pada diriku dan keluargaku ditahun 2012:
-   Eat more home cooked meals.
-   Never skipped a meal, especially breakfast – the most important meal of the day.
-   Make healthy food choices anywhere and anytime.
Kelihatannya langkah-langkah ini sederhana. Kenyataannya? Langkah-langkah ini lumayan sulit untuk dijalankan ditengah gaya hidup masa kini yang serba salah kaprah! Dimana manusia makan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi juga untuk memuaskan hobi, ego dan gengsi serta untuk sarana bersosialisasi dengan manusia lainnya. Dimana makanan natural lebih susah didapat dan lebih mahal harganya dibandingkan makanan proses/kemasan ataupun cepat saji. Dimana kebudayaan makan masakan rumah sudah mulai bergeser akibat semakin banyaknya tempat-tempat makan yang menawarkan berbagai variasi makanan yang memanjakan lidah. Dimana waktu untuk memasak sendiri di rumah sudah dirampas oleh pekerjaan, pergaulan dan bahkan keberadaan si “mbak” di rumah. Yang jelas, pada saat aku dan keluargaku menjalankan pola makan kami yang baru, rasanya seperti melawan arus karena tidak “sejalan” dengan kebiasan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat modern pada umumnya.
Tapi, resolusi yang aku buat berhasil merubah diri dan gaya hidupku dan keluargaku. Dan semua perubahan yang yang kami lakukan mulai memberikan kami hasil positif. Lebih sehat, lebih berenergi, pikiran lebih tenang, lebih dekat sebagai keluarga, lebih hemat dan lain sebagainya. Rasanya, perubahan diri dan gaya hidup membuat kami menjadi lebih menghargai kehidupan kami serta segala sesuatu yang ada di dalamnya. Singkatnya, menjadi lebih sadar dan bersyukur.
Tanpa terasa, penghujung tahun 2012 sudah kembali di depan mata. Sambil mempersiapkan acara, pesta ataupun liburan Tahun Baru, ayo kita membuat resolusi positif! Mari sambut tahun yang baru dengan semangat untuk memperbaiki diri dan kehidupan!
Belajar dari pengalaman diterpa berbagai masalah kesehatan secara bertubi-tubi selama 2 tahun terakhir, ditahun 2013 aku bertekad untuk terus menjalankan gaya hidup sehat yang sudah terbentuk dengan sepenuh hati bersama keluargaku. No turning back! Aku ingin kami sekeluarga menjadi manusia masa kini yang sadar dan menghargai kesehatan demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Terutama anak-anakku. Aku ingin prinsip ini tertanam dengan baik dalam diri mereka dan menjadi salah satu pengangan hidup mereka.
Sadar kesehatan tidak akan merugikan diri kita! Sadar kesehatan membuat kita belajar untuk tahu, waspada dan melakukan pencegahan sejak dini. IDF Diabetes Altas menyebutkan, 11.8 juta orang Indonesia berpotensi terkena diabetes ditahun 2030 (baca artikel menarik seputar diabetes yang berjudul “Gaya Hidup Anti Diabetes – Lakukan Sejak Dini” dalam Majalah Femina No. 44). Data lain juga menyebutkan bahwa ras Asia berpotensi 3 kali lebih banyak mengidap kelainan kelenjar tiroid dan 8 kali ditemukan lebih banyak pada wanita untuk seluruh ras (coba baca artikel singkat seputar gangguan kelenjar tiroid dalam Majalah Femina No. 48). Berbagai sumber yang aku baca juga menyebutkan bahwa jutaan manusia  modern menderita sindrom stress abad 21 yang dikenal sebagai adrenal fatigue. Berbagai media massa mengupas permasalahan obesitas yang dianggap semakin mewabah diberbagai negara, termasuk di Indonesia. Belum lagi berbagai data yang menyebutkan bahwa jumlah penderita penyakit-penyakit kronis seperti jantung dan kanker kini semakin banyak serta usia penderitanya pun semakin muda.
Jadi, mari menjadi manusia modern yang sadar kesehatan! Agar kita bisa menjadi manusia masa kini yang sehat, lahir dan bathin. Karena semua perlengkapan kehidupan modern yang kita miliki (gadget, baju dan aksesorisnya, mobil mewah, gelar, karir, dll) tidak akan berarti bila tidak disertai dengan kesehatan lahir dan bathin.
So, if you haven’t done so, you owe it to yourself.  Make Changes to Improve The Quality of Your Health, Thus Your Life. If changes are difficult, then start with one ‘cos every little things count!

Monday, November 26, 2012

ingebachrens: My Clean Eating Project: Simple yet very useful health facts of eggs we dis...

ingebachrens: My Clean Eating Project: Simple yet very useful health facts of eggs we dis...: Telur ayam, bahan makanan yang satu ini dipilih kedua anakku untuk mereka garap dalam Math & Science Fair di sekolah yang m...

Simple yet very useful health facts of eggs my kids discovered through their science project.


Telur ayam, bahan makanan yang satu ini dipilih kedua anakku untuk mereka garap dalam Math & Science Fair di sekolah yang mereka ikuti Sabtu lalu.
Satu minggu lamanya mereka mempersiapkan pameran science project telur yang mereka beri nama “Eggxperiments”.  Semuanya serba telur! Berbagai percobaan mereka pelajari dan coba untuk nantinya  mereka demontrasikan di hadapan para pengunjung, antara lain: Floating Eggs, Eggs in The Bottle, Egg in Soda serta Spinning Egg. Berbagai informasi dan fakta menarik seputar telur ayam mereka cari untuk mereka tampilkan di stand mereka.
Sambil membantu mereka, aku ikut belajar banyak seputar telur ayam. Dan lewat tulisan kali ini, aku ingin berbagi beberapa informasi menarik yang kami dapatkan seputar telur ayam.
Informasi pertama yang digali oleh kedua anakku adalah seputar telur organik.
Mengapa kuning telur ayam organik warnanya lebih “merah” dibandingkan telur ayam non organik?
Berdasarkan informasi yang kami dapat, ternyata, warna kuning telur memperlihatkan makanan yang dimakan oleh ayam. Warna kuning pada kuning telur sebenarnya disebabkan oleh zat karoten yang terkandung dalam makanan yang dimakan oleh ayam. Zat ini banyak terdapat dalam makanan natural, yaitu rumput, sayuran dan buah. Jadi,  semakin banyak bahan-bahan makanan natural yang dikonsumsi oleh ayam, warna kuning telurnya akan semakin “merah” karena kaya zat karoten.  Dan sebaliknya, warna kuning telur yang pucat biasanya merupakan tanda bahwa ayam tidak sehat atau tidak memakan makanan yang sehat. Dengan kata lain, kuning telurnya menjadi pucat warnanya karena miskin kandungan zat karoten. Dan ayam yang diternak secara organik, memang hanya menkonsumsi makanan natural yang sehat dan kaya zat karoten. Itulah sebabnya kenapa kuning telur ayam organik warnanya lebih “merah” dibandingkan telur ayam non organik.
Kenapa telur ayam organik lebih baik dibandingkan telur ayam non organik?
Selain kuning telurnya yang lebih kaya zat karoten, telur ayam organik memang lebih kaya nutrisi. Telur natural mengandung  lebih banyak vitamin dan mineral, antara lain: Riboflavin, Vitamin B6, Vitamin B12, Vitamin D, Vitamin E dan Selenium. Selain itu, kandungan kolesterol telur ayam organik lebih sedikit dibandingkan telur ayam non organik. Dan telur ayam organik tidak mengandung antiobiotik serta hormon karena ayamnya diternakkan secara natural. Jadi, telur ayam organik lebih sehat dibandingkan telur ayam non organik. Dan berdasarkan pengalaman pribadi, rasanya juga lebih enak!

Informasi menarik lainnya yang mereka dapatkan adalah seputar scrambled egg yang dijual di restoran cepat saji terkenal asal Amerika.
Menjelang pameran Math & Science Fair mereka, kedua anakku membuat percobaan di rumah untuk membandingkan telur scrambled egg (telur orak-arik) yang dijual di restoran cepat saji terkenal asal Amerika dengan telur urak-arik yang mereka buat sendiri di rumah dengan menggunakan hanya 3 jenis bahan natural, yaitu: telur ayam organik, sedikit olive oil dan garam.
Empat hari sebelum acara, kedua jenis scrambled egg ini mereka masukkan ke dalam toples kaca bertutup dan mereka diamkan. Selang 2 hari, mereka mulai takjub melihat perubahan yang terjadi pada scrambled egg dari restoran cepat saji. Apa yang terjadi? Telur yang tadinya berwarna kuning pucat itu mulai berair,  berbusa serta mulai berubah warna menjadi kemerah-jambuan. Sedangkan scrambled egg buatan rumah, walaupun mulai terlihat ditumbuhi jamur, wujudnya  tetap “berbentuk” telur, warnanya tetap kuning dan tidak muncul busa maupun air. Dan setelah 4 hari, komentar anak perempuanku ketika melihat scrambled egg dari restoran cepat saji adalah “Yuckyyyy!!!”. Scrambled egg dari restoran cepat saji terlihat semakin berbusa dan ada genangan air berwarna kuning yang terkumpul dibagian bawah toples. Warna merah jambu pun semakin terlihat, bercampur dengan warna abu-abu.

Dari informasi yang kami gali, kami memperoleh fakta yang membuat kedua anakku semakin mantap untuk tidak lagi menyantap makanan cepat saji, termasuk scrambled egg-nya yang terlihat normal dan “sehat” selama ini.
Apa faktanya?
Berbagai sumber menyebutkan, scrambled egg  yang dijual di restoran cepat saji terkenal asal Amerika ini ternyata  tidak hanya dibuat dari telur. Namun di dalamnya terkandung pula bahan pengawet, bahan pewarna, bahan perasa dan hydrogenated oil (lemak jahat). Kandungan kolesterol menu scrambled egg di restoran cepat saji ini sangat tinggi, yaitu mencapai 520 mg per porsinya. Kesimpulan anak-anakku? Kalau mau makan scrambled egg, makan saja scrambled egg yang dimasak sendiri dengan bahan-bahan natural yang sehat dan kaya nutrisi!
Pada hari pameran, kedua anakku sibuk! Meja pameran science project mereka ternyata cukup diminati pengunjung. Kedua anakku sibuk mendemostrasikan dan menjelaskan berbagai percobaan dan informasi seputar telur ayam yang sudah mereka pelajari dan persiapkan. Dan informasi-informasi kesehatan seputar telur ayam yang mereka tampilkan ternyata menarik perhatian banyak orang, terutama para orang tua, guru dan juri acara. Ketika ditanya oleh Kepala Sekolah yang berkunjung ke meja pameran anak-anakku, “Do you guys still want to eat the junk food restaurant’s scrambled egg?”  Kedua anakku menjawab dengan tegas, “Definitely not! And we have not been eating junk food for almost 2 years now”.

Diakhir acara, Kepala Sekolah mengumumkan pemenang Science Project berdasarkan penilaian dewan juri. Dan ternyata, science project kedua anakku berhasil menjadi pemenang terbaik. Way to go kiddos!! Muka anak-anakku terlihat senang sekali sewaktu menerima piagam penghargaan. Dan aku lebih senang lagi! Karena tidak hanya mereka berhasil bekerja sama menyelesaikan sebuah project sekolah yang tidak mudah, mereka juga mendapat banyak ilmu baru seputar makanan dan kesehatan. Dan yang penting, kami semua mendapat kesempatan bersenang-senang bersama! Priceless!!!




Thursday, November 1, 2012

ingebachrens: My Clean Eating Project: It's Halloween time, be-careful with candies & swe...

ingebachrens: My Clean Eating Project: It's Halloween time, be-careful with candies & swe...: 31 Oktober, Jakarta dilanda semangat Halloween ! Anak-anak memakai berbagai kostum ke sekolah, pesta bertema Halloween dige...

It's Halloween time, be-careful with candies & sweets!


31 Oktober, Jakarta dilanda semangat Halloween! Anak-anak memakai berbagai kostum ke sekolah, pesta bertema Halloween digelar dimana-mana, film-film seram diputar di TV dan lain sebagainya.
Apa sebenarnya Halloween yang belakangan menjamur di Jakarta ini?
Perayaan setahun sekali ini berasal dari negara Barat dan di sana biasanya dirayakan dengan kegiatan-kegiatan seru yang berbau “hantu” yang menyenangkan, misalnya: pesta kostum, membuat si muka labu “Jack-O-Lantern”, membuat api unggun sambil main “bobbing apple” dan berbagi cerita seram dan nonton film seram. Serta tidak ketinggalan, “Trick or Treating”, alias bagi-bagi permen atau makanan manis lainnya kepada anak-anak kecil yang ikut merayakan Halloween.
Kegiatan “Trick or Treat” dalam perayaan Halloween menjadi ajang anak-anak kecil pesta permen sampai puas!  Biasanya, beramai-ramai, anak-anak kecil berkeliling dari rumah ke rumah (yang merayakan) dan mendapatkan hadiah permen dari para pemilik rumah. Sungguh hari impian bagi anak-anak kecil yang umumnya sangat doyan permen! Bagaimana tidak senang? Pulang dari perayaan Halloween, bukan hanya membawa pulang 1 atau 2 buah permen, tapi 1 kantong besar permen sekaligus!
Hati-hati dengan permen!
Ini adalah salah satu bentuk makanan modern yang terbuat dari highly processed sugar. Mudah didapat, murah harganya, kecil bentuknya hingga mudah dibawa kemana-mana serta bermacam-macam rasa dan bentuknya. Tapi sebenarnya, sama sekali tidak mengandung nutrisi, baik mineral, vitamin maupun serat! Apapun rasa dan bentuknya, permen hanya mengandung gula proses, perasa buatan dan bahan pengawet. Oh … ada sih permen yang sugar free. Apakah lebih sehat dibanding permen biasa? Sebenarnya tidak! Karena permen yang sugar free umumnya menggunakan bahan pemanis buatan sebagai pengganti gula, yang sebenarnya tidak lebih baik dibandingkan gula proses.
Berbagai informasi menyebutkan, kebiasaan makan permen pada anak kecil adalah kebiasaan yang sangat jelek. Full stop! Kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan pada anak-anak, misalnya: merusak nafsu makan, merusak mood, merusak gigi dan lain sebagainya. Dan kalau kebiasaan jelek ini terus dipupuk, nantinya dapat berkembang menjadi kebiasaan yang lebih merusak lagi, yaitu kebiasaan mengkonsumsi  makanan dan minuman manis yang tinggi kandungan gula prosesnya, yaitu kebiasaan yang dapat memicu berbagai penyakit, antara lain: asma, mood disorders, diabetes, obesitas, gangguan hormon dan banyak lagi.
Jadi, rayakan Halloween dengan sehat! Batasi konsumsi permen anak tersayang! Juga makanan dan minuman manis lainnya!
Kemarin aku menemani anak-anakku merayakan Halloween bersama teman-temannya. Dan kali ini, untuk menghindari anak-anakku mendapat berlimpah permen dan tergiur untuk memakannya, aku mengajak mereka untuk membantu menjadi “hantu” di rumah hantu yang kami buat.  Jadi, bukannya berkeliling mengumpulkan permen, kedua anakku ikut terlibat membuat rumah hantu, berperan menjadi hantu menakut-nakuti anak-anak yang datang dan membantu membagi-bagikan permen. Hasilnya? Kedua anakku mendapatkan sebuah acara Halloween yang sangat berkesan tanpa mencicipi 1 buah permen pun. Dan apa kata mereka berdua? “This is the best Halloween ever!”






Happy Halloween!!!   

Tuesday, October 16, 2012

World Food Day - Let's make changes for us, others and earth!


Kemarin, 16 Oktober 2012, adalah Hari Pangan Sedunia (World Food Day). Berbagai artikel diberbagai media massa mengulas masalah krisis pangan global yang tidak kunjung selesai. Perubahan iklim (global climate changes), pertumbuhan penduduk serta keterbatasan lahan dan air telah mengakibatkan keterbatasan sumber daya pangan dan naiknya harga pangan di dunia. Akibatnya, kelaparan dan kekurangan gizi terjadi dimana-mana.
Krisis pangan tidak hanya terjadi di pedalaman negara Afrika. Kenaikan harga pangan terjadi dimana-mana. Bahkan di dalam artikelnya, “Think Progress Climate Progess”  menyebutkan bahwa harga makanan yang dijual diberbagai restoran cepat saji pun ikut naik akibat harga pangan dunia yang semakin meningkat.
Krisis kekurangan gizi juga tidak hanya terjadi di negara-negara miskin dan tidak hanya terjadi di pedalaman. Artikel World Watch Institute menyebutkan bahwa kekurangan gizi juga terjadi di Amerika Serikat akibat semakin banyak orang yang terpaksa atau terbiasa mengkonsumsi makanan murah yang sangat minim gizi, yaitu makanan cepat saji dan makanan proses/kemasan. Dan bila kita jeli melihat, kondisi ini tidak hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi juga diberbagai negara lain, termasuk Indonesia.
Di Hari Pangan Sedunia, pemerintah berbagai negara membuat komitmen untuk terus berusaha mengatasi krisis pangan yang terjadi di negaranya. Mari ikut terlibat! Bukan dengan kegiatan yang berskala besar, tapi dengan langkah kecil yang berarti bagi kehidupan kita sendiri, orang lain dan bumi kita. Mari mulai dengan diri kita sendiri, anak-anak serta keluarga kita.
Sebagian manusia di dunia sekarang ini hidup kelaparan dan panen dunia saat ini tidak cukup untuk memberi makan setiap jiwa yang hidup. Beruntunglah kita yang tidak kekurangan pangan. Mari latih dan biasakan diri untuk tidak mensia-siakan makanan yang ada. Biasakan diri untuk selalu makan secukupnya saja, tidak berlebihan. Makanlah untuk kesehatan dan hidup yang berkualitas. Jangan sekedar makan untuk kesenangan. Dan bila kita memang mampu dan berlebih, berbagilah dengan mereka yang kekurangan.
Banyak manusia di bumi yang sekarang ini kekurangan gizi, baik akibat kekurangan makanan maupun akibat konsumsi makanan yang salah, yaitu makanan yang tidak bergizi. Mari cegah dan lawan kekurangan gizi pada diri kita, anak-anak dan keluarga kita. Rubah pola makan diri kita, anak-anak dan keluarga kita.  Utamakan kualitas, bukan kuantitas. Pilih makanan yang benar, yaitu makanan yang sehat, alias makanan natural yang kaya nutrisi: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein nabati dan protein hewani rendah lemak. Makanan-makanan ini tidak perlu dikonsumsi dalam porsi besar per sekali makannya, namun manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan kita sangatlah besar. Utamakan sayuran yang kaya nutrisi dan serat. Bila memungkinkan, utamakan bahan makanan lokal organik sesuai musimnya untuk menghindari bahan-bahan kimia yang banyak digunakan dalam praktek pertanian modern dan untuk perolehan nutrisi yang maksimal.
Ajarkan anak-anak kita dari kecil. Biasakan mereka untuk selalu memakan makanan yang tersedia dan selalu menghabiskan makanan mereka. Biasakan mereka untuk selalu makan makanan natural yang kaya nutrisi. Pertemanan anak dengan makanan proses/kemasan dan makanan cepat saji adalah pertemanan yang sia-sia. Tidak membawa manfaat, baik disaat mereka kecil maupun nanti pada saat mereka dewasa dan tua.
Mari kita gunakan semangat Hari Pangan Sedunia untuk merubah diri. Menjadi manusia yang peduli terhadap kesehatan. Menjadi manusia yang peduli terhadap kelangsungan bumi dan kelestarian lingkungan. Menjadi manusia yang peduli terhadap masalah-masalah sosial yang ada di sekeliling kita. Mari kita rubah pola makan kita dan kembali ke “bentuk” pangan manusia yang sebenarnya. Pangan yang natural, sederhana dan tidak berlebihan. Pangan yang tidak hanya baik untuk tubuh dan kesehatan kita, tapi juga baik untuk bumi beserta isinya.

Friday, October 12, 2012

ingebachrens: My Clean Eating Project: Jajan itu penting? You should know better for you...

ingebachrens: My Clean Eating Project: Jajan itu penting? You should know better for you...: Tulisanku kali ini berawal mula dari sebuah artikel tentang kebiasaan jajan yang ada di dalam Surat Kabar Kompas yang terbit...

Jajan itu penting? You should know better for your health!


Tulisanku kali ini berawal mula dari sebuah artikel tentang kebiasaan jajan yang ada di dalam Surat Kabar Kompas yang terbit hari ini, tepatnya di bagian Kompas Muda halaman 36.
Judul artikel yang mengundang perhatianku dari awal ini adalah “Jajan, Enggak Sekedar Makan” . Judulnya saja sudah menggangguku. Dan ternyata isinya pun demikian.
Dalam artikel yang mengulas kebiasaan jajan remaja di tanah air ini disebutkan bahwa makanan menjadi bagian penting bagi remaja karena mereka sedang dalam pertumbuhan sehingga tingkat konsumsinya cukup tinggi. Sebagian besar remaja (lebih 50 persen) makan nasi tiga kali sehari di rumah. Tapi kebiasaan jajan terus jalan, tiap hari di sekolah. Sebagian besar (remaja) suka jajan makanan berat, seperti bakso, siomay, mi pangsit dan mi instan. Makanan yang mengenyangkan dan rasanya akrab di lidah kita.
Lalu disebutkan pula bahwa meski mereka (remaja) makan nasi sehari tiga kali, jajan tetap penting mengingat aktivitas sehari-hari cukup tinggi. Maka dari itu kebiasaan makan karbohidrat seringkali menjadi menu utama untuk jajan.
Dan ini dia prosentase jajanan favorit remaja di Indonesia versi Kompas Muda:
Bakso, siomay, mi pangsit, mi instan 37,8% --- Nasi dan lauk-pauk 19,2% --- Gorengan 12,1% --- Kue Kering/Basah 10,5% --- Burger, Hotdog, Pizza, Kebab 10,2% --- Lainnya 10,3%
Sayang tidak ada data mengenai jajajan minuman yang biasa dilakukan oleh remaja kita, yang umumnya diisi dengan minuman kemasan yang banyak mengandung gula, antara lain: teh kemasan, soda, jus buah kemasan, minuman vitamin, minuman energi dan kopi.
Jajan?
Ini kebiasaan remaja di Indonesia pada umumnya (termasuk aku pada waktu aku masih bersekolah dulu!) yang sudah menggeser dan merusak pola makan sehat yang seharusnya dijalankan oleh remaja!
Kebiasaan jajan membuat makanan sehat lama-kelamaan tergeser dan tergantikan dengan makanan tidak sehat, yaitu makanan cepat saji (lokal maupun asing), makanan proses/kemasan dan makanan yang kurang/tidak higienis. Kebiasaan jajan, yang dizaman nenek kita dulu dikenal sebagai ajang istimewa (dijalankan kalau ada ulang tahun dan naik kelas misalnya), sekarang malah menjadi kebutuhan sehari-hari yang sangat tidak sehat. Menjadi kebiasaan buruk yang seharusnya dijauhi dan dikikis, bukan malah dipupuk dan dibiasakan hingga menjadi kebiasaan yang terus berjalan pada saat dewasa (disaat kita sudah tidak “tumbuh” lagi).
Setelah menjalankan pola makan sehat Clean Eating selama setahun lebih, aku dan keluarga belajar dan sadar bahwa kalau kita terbiasa dengan pola makan teratur dan terbiasa memakan makanan yang benar (a.k.a sehat),  jajan itu sama sekali tidak perlu, baik untuk anak kecil, remaja maupun orang dewasa dan orang tua!
Untuk beraktivitas, tumbuh (bagi anak-anak dan remaja) dan bertahan sehat, tubuh kita memerlukan MAKANAN SEHAT, yaitu makanan natural dari alam yang kaya nutrisi dan diolah dengan cara yang sehat. Bukan hanya sekedar memerlukan karbohidrat, apalagi karbohidrat sederhana yang tinggi kalori tapi minim serat dan nutrisi, seperti bakso, siomay, mi pangsit, mi instan, burger, kebab, pizza dan nasi goreng.  Bukan pula makanan-makanan proses/kemasan. Makanan-makanan ini sangat kaya kalori namun sangat miskin nutrisi, karena semuanya mengandung karbohidrat sederhana (nasi atau tepung putih), gula sederhana, sodium serta zat perasa dan lemak tidak sehat (minyak goreng, keju proses, dll). Selain minim nutrisi, makanan-makanan ini hampir tidak mengandung serat sama sekali. Jenis makanan yang sangat baik untuk memberi tenaga “instan” (cepat muncul tenaga, tapi cepat pula terkuras dan merasa lapar kembali). Dan makanan-makanan ini merupakan “pupuk” yang baik untuk berbagai masalah kesehatan dan penyakit kronis modern, dari mulai kurangnya daya tahan tubuh dan daya konsentrasi, masalah pencernaan, obesitas, diabetes sampai kanker.
Anak-anak, kecil ataupun remaja (ini sudah aku buktikan pada anak-anakku sendiri), bila diberi jenis makanan yang benar (a.k.a sehat) secara teratur, tidak akan merasa perlu untuk jajan. Biasakan mereka makan makanan utama tiga kali sehari. Utamakan makan pagi sebagai sumber energi utama. Makanlah makan malam seperti “rakyat biasa”, yaitu sederhana dan tidak berlebihan. Beri mereka makanan ringan dua kali sehari, yaitu diantara jam-jam makan utama. Jangan biasakan mereka makan di atas jam 7 malam. Biasakan mereka makan dengan porsi yang benar, yaitu sesuai dengan umur, ukuran tubuh dan aktivitas harian mereka. Dan dukung pola makan yang benar ini dengan makanan yang benar pula, yaitu makanan yang sehat (makanan natural yang kaya nutrisi, serat dan air yang diolah dengan cara yang sehat). Jadi, beri mereka:
-   Karbohidrat kompleks (nasi merah/cokelat, roti gandum, traditional oats, biji-bijian)
-   Makanan yang kaya serat dan air, yaitu sayuran dan buah segar
-   Protein rendah lemak, terutama protein nabati
-   Lemak sehat dari kacang2an, alpukat, minyak sehat , dll
-   Air putih
Berikan mereka makanan sehat setiap kali mereka makan, termasuk makanan kecil selingan mereka. Asalkan makanan yang mereka makan benar (a.ka sehat), walaupun tidak dengan porsi banyak dan frekuensi makan tidak sering,  mereka akan tetap kenyang. Bahkan akan tetap kenyang dalam waktu yang lebih lama dibandingkan mereka makan satu kotak besar pizza, misalnya. Dan tidak hanya mereka akan memiliki cukup tenaga untuk beraktivitas, mereka juga akan memiliki cukup nutrisi untuk tumbuh dan tetap sehat. Mau kenyang mereka bertahan lebih lama untuk memperlancar aktivitas harian mereka? Atau mau mereka punya tenaga ekstra untuk kegiatan olah raga? Tambah asupan makanan yang kaya serat. Perbanyak sayuran, terutama sayuran segar (mentah).
Ini pesan moral kali ini. Yang penting itu bukan jajan, melainkan makan makanan (yang benar-benar) sehat dengan pola teratur dan jumlah wajar! Jangan salah mengerti …
Mari, kikis kebiasaan jajan dari sekarang!
Jangan perkenalkan, apalagi biasakan, kebiasaan ini kepada anak-anak kita. Kualitas hidup mereka tidak akan berkurang hanya karena mereka jarang/tidak biasa jajan. Justru sebaliknya! Dan jangan hanya melarang anak-anak kita, tapi mulai lah dari diri kita sendiri untuk memberi contoh melakoni hidup tanpa kebiasaan jajan kepada anak-anak kita.
Kebiasaan jajan yang dibentuk dan dibiasakan dari kecil akan dibawa oleh anak-anak kita sampai mereka dewasa, bahkan sampai mereka tua (dokterku sering bercerita bagaimana pasiennya yang sudah berumur dan sudah mengidap penyakit kronis yang mengancam jiwa, tetap tidak mau/bisa merubah kebiasaan makannya yang tidak sehat karena sudah terlanjur terbiasa dan merasa tidak bisa hidup senang tanpa makanan favoritnya).  Kebiasaan jajan diusia dewasa akan lebih banyak lagi merugikan kita. Dari segi berat badan, misalnya. Badan orang dewasa sudah tidak “tumbuh” lagi, tapi jajanan tinggi karbohidrat masih masuk dalam jumlah banyak dan sering ke dalam tubuh seperti anak yang sedang tumbuh. Apa hasilnya? Berat badan yang bertambah. Selain itu, kebiasaan jajan juga membuang uang percuma. Dan yang paling penting, kebiasan makan jajanan yang tidak sehat diusia dewasa juga memupuk lebih banyak lagi masalah kesehatan dan penyakit kronis.
Ayo, ganti kebiasaan jajan dengan makan makanan sehat secara teratur!
Berdasarkan pengalaman pribadi, kebiasaan makan sehat lama-kelamaan akan mengikis kebiasaan jajan kita dengan sendirinya. Badan kita lama-kelamaan akan menolak dengan sendirinya makanan-makanan yang tidak sehat dan tidak bermanfaat bagi tubuh. Jajan siomay, bakso, mi instan, pizza, burger, gorengan? Semuanya sudah tidak pernah lagi kami jabani. Kangen? Tidak sama sekali! Tersiksa? Tidak sama sekali juga! Kami tahu kok, sebenarnya sekali-kali kami masih boleh makan makanan-makanan yang tidak sehat ini, tapi masalahnya kami sudah tidak lagi ingin. We can, but we don’t want to!
Sekali-kali makan di luar masih boleh, kok! Bukan jajan, tapi lebih ke "makan di luar". Lakukan pada kesempatan-kesempatan istimewa bersama orang-orang tersayang. Makanlah tetap pada jam dan porsinya. Dan pastikan, makanan yang kita makan di luar, selain enak dan memuaskan lidah serta selera kita, juga punya banyak manfaat kesehatan berlimpah bagi tubuh kita. Pastikan manfaat yang kita dapatkan sepadan dengan uang yang kita keluarkan! Terutama untuk anak-anak kita!
Ingat, tubuh kita, terutama anak-anak, bisa menjadi lebih sehat hanya dengan mengurangi dan menghentikan kebiasaan jajan makanan dan minuman yang tidak sehat!

Wednesday, October 10, 2012

ingebachrens: My Clean Eating Project: Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!

ingebachrens: My Clean Eating Project: Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!: Belakangan ini aku perhatikan, sekolah-sekolah di Jakarta semakin di”kepung” dengan mini market modern dan restoran cepat sa...

Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!


Belakangan ini aku perhatikan, sekolah-sekolah di Jakarta semakin di”kepung” dengan mini market modern dan restoran cepat saji yang menjual makanan dan minuman modern. Semuanya menjual jenis makanan dan minuman yang sama kepada anak-anak sekolah dan para orang tua, yaitu makanan dan minuman kemasan/proses serta makanan cepat saji yang umumnya tinggi kalori tapi sangat minim nutrisi, serat dan air. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gula sederhana, tepung putih, sodium, produk turunan jagung, susu dan turunannya, produk turunan soya dan lemak tidak sehat. Dan tidak hanya di luar area sekolah, makanan dan minuman modern belakangan bahkan masuk mengisi area kantin sekolah, tempat kebanyakan anak sekolah makan sehari-harinya.
Anak-anak di Jakarta, sama dengan anak-anak di kota-kota besar lainnya, memang merupakan sasaran empuk bagi industri makanan untuk memasarkan makanan dan minuman modern yang mereka ciptakan dengan bahan-bahan yang tidak natural dan kebanyakan merugikan kesehatan kita.  Bukan hanya anak-anak yang sudah bersekolah, tapi juga mereka yang belum sekolah.  Berkat iklan diberbagai media massa, anak-anak kini menjadi konsumen terbesar makanan dan minuman modern yang sekarang dianggap dan disebut kebanyakan orang sebagai makanan. (Padahal, kalau dilihat dari bahan-bahan yang dikandung, makanan dan minuman modern hasil karya industri makanan seharusnya disebut sebagai “produk yang serupa dengan makanan namun sebenarnya bukan dan seharusnya tidak dikonsumsi oleh manusia”).



Pola makan kebanyakan anak di Jakarta memang tidak jauh berbeda dengan pola makan kebanyakan anak di kota-kota besar lainnya di dunia, umumnya sama-sama pola makan modern yang tidak sehat. Pola makan anak-anak di Jakarta sebenarnya memprihatinkan.  Di kota tercinta kita ini, tingkat awareness kebanyakan orang terhadap pola makan sehat anak yang benar memang masih sangat minim.  Masih banyak informasi salah serta  kebiasaan dan mitos yang justru tidak sehat yang dipercaya dan diikuti oleh masyarakat pada umumnya. Semakin banyak meniru pola makan gaya barat yang sebenarnya justru tidak sehat. Masih belum mendapat cukup perhatian dari pemerintah, sekolah dan berbagai pihak lainnya yang berkaitan erat dengan kehidupan anak.  Tidak heran kalau semakin hari pola makan kebanyakan anak di Jakarta menjadi semakin salah dan tidak sehat.
Ini dia gambaran pola makan modern kebanyakan anak di perkotaan sekarang, termasuk Jakarta.



Berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak di kota Jakarta pada umumnya memang tidak terlihat kelaparan dan kurang nutrisi. Anak-anak di kota Jakarta juga jauh dari masalah kekurangan makanan. Karena memang variasi makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi setiap harinya sangat banyak. Jumlah pasokan juga hampir tidak pernah kekurangan.  Harga pun banyak yang terjangkau. Cara mendapatkannya pun banyak yang praktis berkat semakin menjamurnya penjaja makanan di pinggir jalan maupun restoran cepat saji, baik lokal maupun asing. Tapi sayangnya, walaupun berlimpah, kebanyakan makanan dan minuman yang tersedia untuk anak-anak kita adalah jenis yang salah, yaitu makanan dan minuman modern yang malah seharusnya tidak dikonsumsi karena hanya menyumbang banyak kalori namun tidak menyumbang nutrisi dan manfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan anak. Jadi, berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak di kota Jakarta pada umumnya menjadi kekurangan nutrisi dan tidak sehat.
Makanan dan minuman modern memang punya tampilan yang terlihat “wah” , menggiurkan dan “meyakinkan” (terlihat sehat). Apalagi bila dibandingkan dengan penampilan sayuran yang terlihat “dingin” dan hambar. Tidak salah akibatnya banyak orang mengira makanan dan minuman modern itu sehat. Padahal, kandungan makanan dan minuman modern ini kebanyakan tidak “seindah” penampilannya. Dan bukannya memberi manfaat, makanan dan minuman modern kebanyakan malah akan menyumbang berbagai masalah kesehatan bagi anak. Bahkan belakangan banyak yang menyebutkan bahwa makanan dan minuman modern adalah salah satu penyebab utama munculnya  krisis kesehatan pada anak dizaman modern. Dari mulai masalah kelebihan berat badan, obesitas, behaviour problems, alergi, asma, kolesterol, gangguan pertumbuhan, kerusakan gigi, rendahnya daya konsentrasi, rendahnya daya tahan tubuh, sampai ke penyakit-penyakit kronis yang dulu kita kenal sebagai penyakit orang yang sudah berumur, misalnya: diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker.




Jadi, kita harus sadar, walaupun berkecukupan makan dan tidak terlihat kurus (bahkan seringkali berat badan berlebih), anak-anak di Jakarta punya masalah kekurangan nutrisi yang tidak boleh kita anggap remeh!
Selama mempelajari dan menjalankan pola makan Clean Eating, aku belajar satu hal penting, yaitu:
Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids.
Prinsip ini tidak hanya  aku pelajari dari berbagai info yang aku baca dan tonton, tapi juga aku buktikan melalui perubahan positif kondisi kesehatan anak-anakku sendiri.  Setelah menjalankan pola Clean Eating selama 1 tahun lebih, aku belajar dari pengalaman sendiri bahwa kebanyakan masalah kesehatan anak dizaman modern sebenarnya berujung pangkal pada pola makan yang tidak sehat dan kekurangan nutrisi. Hidup anak-anakku dulu pun tidak lepas dari berbagai masalah kesehatan. Dari mulai masalah pencernaan, alergi, eczema, behavour problems, obesitas dan lain sebagainya. Belum lagi bolak-balik sakit flu karena tertular teman yang sakit di sekolah.
Tapi, semua berubah sejak aku menerapkan pola makan Clean Eating kepada anak-anakku.  Ini dia beberapa hal yang dialami oleh kedua anakku setelah pola makan mereka aku ganti ke pola makan sehat yang kaya nutrisi:
1.      Daya tahan tubuh lebih kuat. Tidak gampang sakit.
2.      Daya konsentrasi lebih baik.
3.      Lebih bertenaga. Anak menjadi lebih aktif.
4.      Mood lebih stabil dan behaviour menjadi lebih baik.
5.      Nafsu makan menjadi sehat. Anak tidak makan berlebihan tapi tidak juga menjadi picky eater atau malas makan.
Intinya,  berkat pola makan sehat (yang dilengkapi dengan olah raga dan istirahat teratur), anak-anakku berubah menjadi anak-anak yang lebih sehat dan lebih senang.  Masalah-masalah kesehatan mereka hilang dengan sendirinya!
Dan bukan hanya aku yang punya pengalaman seputar pola makan sehat anak!
Seorang teman baikku, beberapa bulan lalu akhirnya mengambil keputusan untuk ikut merubah pola makan anaknya secara drastis setelah si anak tercinta dinyatakan menginap Autisme oleh seorang ahli. Lewat sebuah buku yang aku pinjamkan, yaitu “What’s Eating Your Child”, temanku belajar bahwa asupan nutrisi memegang peranan penting dalam pertumbuh dan dan kesehatan anak, fisik maupun jiwa. Lewat buku ini pula, temanku menjadi tahu bahwa ada vitamin dan mineral tertentu yang dapat sangat membantu menjaga kesehatan jiwa dan pikiran anak. Jadi, sambil terus menjalani terapi dengan seorang psikolog,  temanku menerapkan pola makan sehat kepada anaknya, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein (terutama nabati) dan lemak sehat (terutama Omega 3). Konsumsi makanan kemasan/proses dan makanan cepat saji dihentikan sama sekali. Demikian pula dengan konsumsi karbohidrat sederhana, gula sederhana dan bermacam-macam produk susu. Hanya setelah beberapa bulan menjalani pola makan sehat, tidak hanya behaviour si anak semata wayang menjadi lebih baik, tapi alergi kulit yang sudah bertahun-tahun menyiksanya juga ikut lenyap. Bahkan, berat badan si anak pun pelan-pelan turun menuju berat idealnya dan pada saat yang bersamaan, energi si anak mulai bertambah sehingga si anak sekarang pun menjadi lebih aktif. Sebuah hasil yang awalnya sama sekali tidak diduga oleh teman baikku ini.
Jadi, kita harus ingat! Berkecukupan makanan bukan berarti berkecukupan nutrisi!
Anak-anak, dimana pun mereka tinggal, sebenarnya tidak perlu makan berlebihan untuk medapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.  Yang mereka perlukan adalah makanan yang tepat, yaitu makanan yang bernutrisi tinggi.  Jangan berikan mereka makanan dan minuman modern yang malah akan menjadi sampah di dalam tubuh mereka dan merengut kesehatan jiwa dan fisik mereka! Jangan biarkan makanan dan minuman modern menurunkan kualitas hidup mereka. Dan jangan biarkan makanan dan minuman modern mengancam kesehatan dan hidup mereka pada saat mereka dewasa nanti.
Jadi, mulai sekarang, gunakanlah kemudahan-kemudahan yang ada di kota besar seperti Jakarta dengan pintar untuk memberi anak-anak kita nutrisi yang layak mereka dapatkan. Siasati kondisi kota yang kurang ideal. Jangan mau kalah sebelum “berperang”. Biasakan mereka untuk hidup sehat. Jangan kenal lelah mengajarkan pola makan sehat kepada anak-anak kita. Jangan gampang menyerah mengajarkan anak-anak kita untuk menyukai sayuran, buah dan makanan sehat lainnya. Bantu mereka untuk menjauhi pola makan modern yang tidak sehat dan bantu mereka untuk terbiasa dengan pola makan sehat. Beri mereka kebaikan, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein nabati dan hewan yang rendah lemak serta lemak sehat! Mulai dari saat mereka kecil, jangan tunggu terlambat!