Penghujung
tahun hampir tiba. Orang-orang mulai diterpa kesibukan mempersiapkan perayaan
Tahun Baru. Selain itu, mulai juga memikirkan resolusi apa yang tepat untuk tahun
yang akan datang.
Resolusi
akhir tahun. Ada orang yang menganggapnya sepele dan ada pula yang
menganggapnya serius. Dulu, aku termasuk orang yang selalu menganggap remeh
resolusi-ku sendiri. Tiap penghujung tahun aku selalu berkata kepada diriku sendiri,
“Tahun depan aku akan berhenti merokok”. Hasilnya? Selang sehari setelah tahun
berganti, kebiasaan tidak sehat ini kembali aku lakoni dengan alasan, “Mulai
berhentinya tahun depan saja!”
Tapi
resolusiku tahun lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, aku
benar-benar bertekad untuk merubah diri guna merubah hidupku dan keluargaku.
Aku bertekad untuk meninggalkan semua kebiasaan-kebiasaan yang salah dan tidak
sehat, dan mendisiplinkan diri menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang benar dan sehat.
Dari mulai kebiasaan merokok, minum kopi, minum alkohol, jarang olah raga,
kerja tanpa kenal waktu, kurang istirahat, makan tidak sehat dan tidak teratur
dan lain sebagainya.
Resolusiku
akhir tahunku dipenghujung 2011 lalu adalah, “Make Changes to Improve The
Quality of My Health, Thus My Life”.
Apa
yang dirubah?
Pada
dasarnya, perubahan yang ingin aku lakukan ditahun 2012 adalah perubahan gaya
hidup, antara lain:
- lebih rajin beribadah dan
berkomunikasi dengan Sang Pencipta;
- makan sehat dan teratur;
- olah raga teratur;
- cukup istirahat;
- lebih banyak menyediakan waktu untuk
memasak, mengurus rumah, anak-anak, suami dan hobi positif, sendiri maupun bersama keluarga.
Apa yang ingin aku capai?
Hanya
berusaha untuk mendapatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik, tidak
hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk suami dan anak-anakku.
Perubahan
yang paling drastis yang aku lakukan pada diriku sendiri maupun keluargaku
tahun lalu adalah perubahan pola makan. Dari tidak sehat menjadi sehat. Tidak
teratur menjadi teratur. Dari penuh dengan makanan modern yang kaya kalori tapi
miskin nutrisi (makanan proses dan cepat saji) menjadi penuh dengan makanan
natural yang kaya nutrisi. Dan sampai dengan hari ini, aku sama sekali tidak
menyesali keputusanku untuk merubah pola makanku dan keluargaku. Adapun penyesalan yang aku rasakan
adalah menyesal karena aku tidak menghargai serta tidak menjaga kesehatanku
sejak dulu dan tidak merubah pola makan sejak dulu pula, yaitu sebelum
penyakit-penyakit mulai menerpa tubuh.
Ini
dia 3 prinsip dasar perubahan pola makan yang aku terapkan pada diriku dan
keluargaku ditahun 2012:
- Eat more home cooked meals.
- Never skipped a meal, especially
breakfast – the most important meal of the day.
- Make healthy food choices anywhere
and anytime.
Kelihatannya
langkah-langkah ini sederhana. Kenyataannya? Langkah-langkah ini lumayan sulit
untuk dijalankan ditengah gaya hidup masa kini yang serba salah kaprah! Dimana
manusia makan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi juga untuk
memuaskan hobi, ego dan gengsi serta untuk sarana bersosialisasi dengan manusia
lainnya. Dimana makanan natural lebih susah didapat dan lebih mahal harganya
dibandingkan makanan proses/kemasan ataupun cepat saji. Dimana kebudayaan makan
masakan rumah sudah mulai bergeser akibat semakin banyaknya tempat-tempat makan
yang menawarkan berbagai variasi makanan yang memanjakan lidah. Dimana waktu
untuk memasak sendiri di rumah sudah dirampas oleh pekerjaan, pergaulan dan
bahkan keberadaan si “mbak” di rumah. Yang jelas, pada saat aku dan keluargaku
menjalankan pola makan kami yang baru, rasanya seperti melawan arus karena
tidak “sejalan” dengan kebiasan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat modern pada
umumnya.
Tapi,
resolusi yang aku buat berhasil merubah diri dan gaya hidupku dan keluargaku.
Dan semua perubahan yang yang kami lakukan mulai memberikan kami hasil positif.
Lebih sehat, lebih berenergi, pikiran lebih tenang, lebih dekat sebagai
keluarga, lebih hemat dan lain sebagainya. Rasanya, perubahan diri dan gaya
hidup membuat kami menjadi lebih menghargai kehidupan kami serta segala sesuatu
yang ada di dalamnya. Singkatnya, menjadi lebih sadar dan bersyukur.
Tanpa
terasa, penghujung tahun 2012 sudah kembali di depan mata. Sambil mempersiapkan
acara, pesta ataupun liburan Tahun Baru, ayo kita membuat resolusi positif!
Mari sambut tahun yang baru dengan semangat untuk memperbaiki diri dan
kehidupan!
Belajar
dari pengalaman diterpa berbagai masalah kesehatan secara bertubi-tubi selama 2
tahun terakhir, ditahun 2013 aku bertekad untuk terus menjalankan gaya hidup
sehat yang sudah terbentuk dengan sepenuh hati bersama keluargaku. No
turning back! Aku
ingin kami sekeluarga menjadi manusia masa kini yang sadar dan menghargai
kesehatan demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Terutama
anak-anakku. Aku ingin prinsip ini tertanam dengan baik dalam diri mereka dan
menjadi salah satu pengangan hidup mereka.
Sadar
kesehatan tidak akan merugikan diri kita! Sadar kesehatan membuat kita belajar
untuk tahu, waspada dan melakukan pencegahan sejak dini. IDF Diabetes Altas
menyebutkan, 11.8 juta orang Indonesia berpotensi terkena diabetes ditahun 2030
(baca artikel menarik seputar diabetes yang berjudul “Gaya Hidup Anti Diabetes
– Lakukan Sejak Dini” dalam Majalah Femina No. 44). Data lain juga menyebutkan
bahwa ras Asia berpotensi 3 kali lebih banyak mengidap kelainan kelenjar tiroid
dan 8 kali ditemukan lebih banyak pada wanita untuk seluruh ras (coba baca
artikel singkat seputar gangguan kelenjar tiroid dalam Majalah Femina No. 48).
Berbagai sumber yang aku baca juga menyebutkan bahwa jutaan manusia modern menderita sindrom stress abad 21
yang dikenal sebagai adrenal fatigue. Berbagai media massa mengupas permasalahan obesitas
yang dianggap semakin mewabah diberbagai negara, termasuk di Indonesia. Belum
lagi berbagai data yang menyebutkan bahwa jumlah penderita penyakit-penyakit
kronis seperti jantung dan kanker kini semakin banyak serta usia penderitanya
pun semakin muda.
Jadi,
mari menjadi manusia modern yang sadar kesehatan! Agar kita bisa menjadi
manusia masa kini yang sehat, lahir dan bathin. Karena semua perlengkapan
kehidupan modern yang kita miliki (gadget, baju dan aksesorisnya, mobil mewah,
gelar, karir, dll) tidak akan berarti bila tidak disertai dengan kesehatan
lahir dan bathin.
So,
if you haven’t done so, you owe it to yourself. Make Changes to Improve The Quality of Your Health, Thus
Your Life. If changes are difficult, then start with one ‘cos every little
things count!
Go Inge! This is an excellent blog post!
ReplyDelete