31
Oktober, Jakarta dilanda semangat Halloween! Anak-anak memakai berbagai kostum
ke sekolah, pesta bertema Halloween digelar dimana-mana, film-film seram diputar di TV dan lain
sebagainya.
Apa
sebenarnya Halloween yang belakangan menjamur di Jakarta ini?
Perayaan
setahun sekali ini berasal dari negara Barat dan di sana biasanya dirayakan
dengan kegiatan-kegiatan seru yang berbau “hantu” yang menyenangkan, misalnya:
pesta kostum, membuat si muka labu “Jack-O-Lantern”, membuat api unggun sambil main “bobbing
apple” dan berbagi
cerita seram dan nonton film seram. Serta tidak ketinggalan, “Trick or
Treating”, alias
bagi-bagi permen atau makanan manis lainnya kepada anak-anak kecil yang ikut
merayakan Halloween.
Kegiatan
“Trick or Treat” dalam
perayaan Halloween menjadi
ajang anak-anak kecil pesta permen sampai puas! Biasanya, beramai-ramai, anak-anak kecil berkeliling dari
rumah ke rumah (yang merayakan) dan mendapatkan hadiah permen dari para pemilik
rumah. Sungguh hari impian bagi anak-anak kecil yang umumnya sangat doyan
permen! Bagaimana tidak senang? Pulang dari perayaan Halloween, bukan hanya membawa pulang 1 atau 2
buah permen, tapi 1 kantong besar permen sekaligus!
Hati-hati
dengan permen!
Ini
adalah salah satu bentuk makanan modern yang terbuat dari highly processed
sugar. Mudah
didapat, murah harganya, kecil bentuknya hingga mudah dibawa kemana-mana serta
bermacam-macam rasa dan bentuknya. Tapi sebenarnya, sama sekali tidak
mengandung nutrisi, baik mineral, vitamin maupun serat! Apapun rasa dan
bentuknya, permen hanya mengandung gula proses, perasa buatan dan bahan
pengawet. Oh … ada sih permen yang sugar free. Apakah lebih sehat dibanding permen
biasa? Sebenarnya tidak! Karena permen yang sugar free umumnya menggunakan bahan pemanis
buatan sebagai pengganti gula, yang sebenarnya tidak lebih baik dibandingkan gula proses.
Berbagai
informasi menyebutkan, kebiasaan makan permen pada anak kecil adalah kebiasaan
yang sangat jelek. Full stop! Kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
pada anak-anak, misalnya: merusak nafsu makan, merusak mood, merusak gigi dan lain sebagainya. Dan
kalau kebiasaan jelek ini terus dipupuk, nantinya dapat berkembang menjadi
kebiasaan yang lebih merusak lagi, yaitu kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi
kandungan gula prosesnya, yaitu kebiasaan yang dapat memicu berbagai penyakit,
antara lain: asma, mood disorders, diabetes, obesitas, gangguan hormon dan banyak lagi.
Jadi,
rayakan Halloween dengan
sehat! Batasi konsumsi permen anak tersayang! Juga makanan dan minuman manis lainnya!
Kemarin
aku menemani anak-anakku merayakan Halloween bersama teman-temannya. Dan kali ini,
untuk menghindari anak-anakku mendapat berlimpah permen dan tergiur untuk
memakannya, aku mengajak mereka untuk membantu menjadi “hantu” di rumah hantu
yang kami buat. Jadi, bukannya berkeliling
mengumpulkan permen, kedua anakku ikut terlibat membuat rumah hantu, berperan
menjadi hantu menakut-nakuti anak-anak yang datang dan membantu membagi-bagikan
permen. Hasilnya? Kedua anakku mendapatkan sebuah acara Halloween yang sangat berkesan tanpa mencicipi
1 buah permen pun. Dan apa kata mereka berdua? “This is the best Halloween
ever!”
Happy
Halloween!!!
No comments:
Post a Comment