Friday, October 12, 2012

Jajan itu penting? You should know better for your health!


Tulisanku kali ini berawal mula dari sebuah artikel tentang kebiasaan jajan yang ada di dalam Surat Kabar Kompas yang terbit hari ini, tepatnya di bagian Kompas Muda halaman 36.
Judul artikel yang mengundang perhatianku dari awal ini adalah “Jajan, Enggak Sekedar Makan” . Judulnya saja sudah menggangguku. Dan ternyata isinya pun demikian.
Dalam artikel yang mengulas kebiasaan jajan remaja di tanah air ini disebutkan bahwa makanan menjadi bagian penting bagi remaja karena mereka sedang dalam pertumbuhan sehingga tingkat konsumsinya cukup tinggi. Sebagian besar remaja (lebih 50 persen) makan nasi tiga kali sehari di rumah. Tapi kebiasaan jajan terus jalan, tiap hari di sekolah. Sebagian besar (remaja) suka jajan makanan berat, seperti bakso, siomay, mi pangsit dan mi instan. Makanan yang mengenyangkan dan rasanya akrab di lidah kita.
Lalu disebutkan pula bahwa meski mereka (remaja) makan nasi sehari tiga kali, jajan tetap penting mengingat aktivitas sehari-hari cukup tinggi. Maka dari itu kebiasaan makan karbohidrat seringkali menjadi menu utama untuk jajan.
Dan ini dia prosentase jajanan favorit remaja di Indonesia versi Kompas Muda:
Bakso, siomay, mi pangsit, mi instan 37,8% --- Nasi dan lauk-pauk 19,2% --- Gorengan 12,1% --- Kue Kering/Basah 10,5% --- Burger, Hotdog, Pizza, Kebab 10,2% --- Lainnya 10,3%
Sayang tidak ada data mengenai jajajan minuman yang biasa dilakukan oleh remaja kita, yang umumnya diisi dengan minuman kemasan yang banyak mengandung gula, antara lain: teh kemasan, soda, jus buah kemasan, minuman vitamin, minuman energi dan kopi.
Jajan?
Ini kebiasaan remaja di Indonesia pada umumnya (termasuk aku pada waktu aku masih bersekolah dulu!) yang sudah menggeser dan merusak pola makan sehat yang seharusnya dijalankan oleh remaja!
Kebiasaan jajan membuat makanan sehat lama-kelamaan tergeser dan tergantikan dengan makanan tidak sehat, yaitu makanan cepat saji (lokal maupun asing), makanan proses/kemasan dan makanan yang kurang/tidak higienis. Kebiasaan jajan, yang dizaman nenek kita dulu dikenal sebagai ajang istimewa (dijalankan kalau ada ulang tahun dan naik kelas misalnya), sekarang malah menjadi kebutuhan sehari-hari yang sangat tidak sehat. Menjadi kebiasaan buruk yang seharusnya dijauhi dan dikikis, bukan malah dipupuk dan dibiasakan hingga menjadi kebiasaan yang terus berjalan pada saat dewasa (disaat kita sudah tidak “tumbuh” lagi).
Setelah menjalankan pola makan sehat Clean Eating selama setahun lebih, aku dan keluarga belajar dan sadar bahwa kalau kita terbiasa dengan pola makan teratur dan terbiasa memakan makanan yang benar (a.k.a sehat),  jajan itu sama sekali tidak perlu, baik untuk anak kecil, remaja maupun orang dewasa dan orang tua!
Untuk beraktivitas, tumbuh (bagi anak-anak dan remaja) dan bertahan sehat, tubuh kita memerlukan MAKANAN SEHAT, yaitu makanan natural dari alam yang kaya nutrisi dan diolah dengan cara yang sehat. Bukan hanya sekedar memerlukan karbohidrat, apalagi karbohidrat sederhana yang tinggi kalori tapi minim serat dan nutrisi, seperti bakso, siomay, mi pangsit, mi instan, burger, kebab, pizza dan nasi goreng.  Bukan pula makanan-makanan proses/kemasan. Makanan-makanan ini sangat kaya kalori namun sangat miskin nutrisi, karena semuanya mengandung karbohidrat sederhana (nasi atau tepung putih), gula sederhana, sodium serta zat perasa dan lemak tidak sehat (minyak goreng, keju proses, dll). Selain minim nutrisi, makanan-makanan ini hampir tidak mengandung serat sama sekali. Jenis makanan yang sangat baik untuk memberi tenaga “instan” (cepat muncul tenaga, tapi cepat pula terkuras dan merasa lapar kembali). Dan makanan-makanan ini merupakan “pupuk” yang baik untuk berbagai masalah kesehatan dan penyakit kronis modern, dari mulai kurangnya daya tahan tubuh dan daya konsentrasi, masalah pencernaan, obesitas, diabetes sampai kanker.
Anak-anak, kecil ataupun remaja (ini sudah aku buktikan pada anak-anakku sendiri), bila diberi jenis makanan yang benar (a.k.a sehat) secara teratur, tidak akan merasa perlu untuk jajan. Biasakan mereka makan makanan utama tiga kali sehari. Utamakan makan pagi sebagai sumber energi utama. Makanlah makan malam seperti “rakyat biasa”, yaitu sederhana dan tidak berlebihan. Beri mereka makanan ringan dua kali sehari, yaitu diantara jam-jam makan utama. Jangan biasakan mereka makan di atas jam 7 malam. Biasakan mereka makan dengan porsi yang benar, yaitu sesuai dengan umur, ukuran tubuh dan aktivitas harian mereka. Dan dukung pola makan yang benar ini dengan makanan yang benar pula, yaitu makanan yang sehat (makanan natural yang kaya nutrisi, serat dan air yang diolah dengan cara yang sehat). Jadi, beri mereka:
-   Karbohidrat kompleks (nasi merah/cokelat, roti gandum, traditional oats, biji-bijian)
-   Makanan yang kaya serat dan air, yaitu sayuran dan buah segar
-   Protein rendah lemak, terutama protein nabati
-   Lemak sehat dari kacang2an, alpukat, minyak sehat , dll
-   Air putih
Berikan mereka makanan sehat setiap kali mereka makan, termasuk makanan kecil selingan mereka. Asalkan makanan yang mereka makan benar (a.ka sehat), walaupun tidak dengan porsi banyak dan frekuensi makan tidak sering,  mereka akan tetap kenyang. Bahkan akan tetap kenyang dalam waktu yang lebih lama dibandingkan mereka makan satu kotak besar pizza, misalnya. Dan tidak hanya mereka akan memiliki cukup tenaga untuk beraktivitas, mereka juga akan memiliki cukup nutrisi untuk tumbuh dan tetap sehat. Mau kenyang mereka bertahan lebih lama untuk memperlancar aktivitas harian mereka? Atau mau mereka punya tenaga ekstra untuk kegiatan olah raga? Tambah asupan makanan yang kaya serat. Perbanyak sayuran, terutama sayuran segar (mentah).
Ini pesan moral kali ini. Yang penting itu bukan jajan, melainkan makan makanan (yang benar-benar) sehat dengan pola teratur dan jumlah wajar! Jangan salah mengerti …
Mari, kikis kebiasaan jajan dari sekarang!
Jangan perkenalkan, apalagi biasakan, kebiasaan ini kepada anak-anak kita. Kualitas hidup mereka tidak akan berkurang hanya karena mereka jarang/tidak biasa jajan. Justru sebaliknya! Dan jangan hanya melarang anak-anak kita, tapi mulai lah dari diri kita sendiri untuk memberi contoh melakoni hidup tanpa kebiasaan jajan kepada anak-anak kita.
Kebiasaan jajan yang dibentuk dan dibiasakan dari kecil akan dibawa oleh anak-anak kita sampai mereka dewasa, bahkan sampai mereka tua (dokterku sering bercerita bagaimana pasiennya yang sudah berumur dan sudah mengidap penyakit kronis yang mengancam jiwa, tetap tidak mau/bisa merubah kebiasaan makannya yang tidak sehat karena sudah terlanjur terbiasa dan merasa tidak bisa hidup senang tanpa makanan favoritnya).  Kebiasaan jajan diusia dewasa akan lebih banyak lagi merugikan kita. Dari segi berat badan, misalnya. Badan orang dewasa sudah tidak “tumbuh” lagi, tapi jajanan tinggi karbohidrat masih masuk dalam jumlah banyak dan sering ke dalam tubuh seperti anak yang sedang tumbuh. Apa hasilnya? Berat badan yang bertambah. Selain itu, kebiasaan jajan juga membuang uang percuma. Dan yang paling penting, kebiasan makan jajanan yang tidak sehat diusia dewasa juga memupuk lebih banyak lagi masalah kesehatan dan penyakit kronis.
Ayo, ganti kebiasaan jajan dengan makan makanan sehat secara teratur!
Berdasarkan pengalaman pribadi, kebiasaan makan sehat lama-kelamaan akan mengikis kebiasaan jajan kita dengan sendirinya. Badan kita lama-kelamaan akan menolak dengan sendirinya makanan-makanan yang tidak sehat dan tidak bermanfaat bagi tubuh. Jajan siomay, bakso, mi instan, pizza, burger, gorengan? Semuanya sudah tidak pernah lagi kami jabani. Kangen? Tidak sama sekali! Tersiksa? Tidak sama sekali juga! Kami tahu kok, sebenarnya sekali-kali kami masih boleh makan makanan-makanan yang tidak sehat ini, tapi masalahnya kami sudah tidak lagi ingin. We can, but we don’t want to!
Sekali-kali makan di luar masih boleh, kok! Bukan jajan, tapi lebih ke "makan di luar". Lakukan pada kesempatan-kesempatan istimewa bersama orang-orang tersayang. Makanlah tetap pada jam dan porsinya. Dan pastikan, makanan yang kita makan di luar, selain enak dan memuaskan lidah serta selera kita, juga punya banyak manfaat kesehatan berlimpah bagi tubuh kita. Pastikan manfaat yang kita dapatkan sepadan dengan uang yang kita keluarkan! Terutama untuk anak-anak kita!
Ingat, tubuh kita, terutama anak-anak, bisa menjadi lebih sehat hanya dengan mengurangi dan menghentikan kebiasaan jajan makanan dan minuman yang tidak sehat!

No comments:

Post a Comment