Wednesday, October 3, 2012

Learn the truth about milk & dairy for your health! Eat them not for their claims of better health.


Aug 31, '12 8:12 AM
for everyone

3 bulan sudah kami sekeluarga berhenti mengkonsumsi susu (sapi maupun kambing) dan produk-produk yang terbuat dari susu, antara lain: keju, yogurt, butter, krim dan lain-lain. Kenapa? Sebuah dokumentari tentang susu dan berbagai artikel seputar susu membuat kami berkenalan lebih jauh dengan susu dan produk-produk turunannya (dairy products) dan membuka mata serta pikiran kami.
Seperti kebanyakan orang, selama ini kami sekeluarga meyakini bahwa susu dan produk dairyadalah makanan yang menyehatkan. Pernah dengar khasiat susu? Pasti! Kaya kalsium dan memperkuat tulang, misalnya. Baik untuk pertumbuhan anak, contoh lain khasiatnya. Setelah banyak mencari tahu, aku temukan berbagai fakta yang sama sekali bertentangan dengan keyakinan kami selama ini. Ternyata, khasiat-khasiat susu yang banyak diumbar tidak lebih adalah mitos yang diciptakan oleh industri susu. Tidak lebih adalah jurus strategi industri susu untuk meningkatkan pasar dan penjualan. Ternyata lagi, banyak sisi negatif susu yang selama ini ditutupi.
Lewat tulisan kali ini aku ingin berbagi informasi tentang susu yang aku dapatkan dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat. 
Susu adalah jenis makanan yang sekarang akrab dengan kehidupan manusia modern, baik laki-laki maupun perempuan, tua maupun muda. Jenis susu yang beredar di pasaran ada bermacam-macam, misalnya: susu formula untuk bayi, susu lanjutan, susu segar, susu khusus untuk ibu hamil, susu khusus untuk kesehatan tulang, susu kental manis, susuevaporated, dll. Rasanya pun beraneka ragam, misalnya cokelat, moccastrawberry, vanilladan lain sebagainya. Apapun nama dan rasanya, susu adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Kandungan yang selama ini membuat susu dikategorikan banyak orang sebagai makanan sehat.

Karbohidrat dalam susu kebanyakan disumbang oleh kandungan gula dalam susu yang dikenal dengan nama lactose. 
Tubuh kita, memerlukan enzim khusus bernama lactase untuk memecah dan mengolah lactose. Ternyata, tubuh kebanyakan manusia berhenti memproduksi enzim ini diumur 5 tahun. Jadi, mayoritas manusia sebenarnya tidak memiliki kesanggupan untuk memecah dan mengolah lactose dalam susu karena tidak memiliki enzim lactase. Alhasil, konsumsi lactose, umumnya akan menimbulkan berbagai masalah pencernaan, antara lain: kembung, diare, kram, dll. Ternyata lagi, enzim lactase yang kita miliki pada saat kita bayi dan balita sebenarnya adalah untuk memecah dan mengolah lactose yang ada dalam Air Susu Ibu, bukan lactose yang ada di dalam susu binatang.

Selain lactose, susu juga mengandung banyak sekali protein yang disebut casein, yang ternyata banyak menimbulkan alergi pada manusia. Alergi terhadap casein dapat mengakibatkan gatal pada kulit, eczema, jerawat, dll. Dan ternyata lagi, Casein, di dalam tubuh kita, bersama dengan jenis protein lainnya, justru akan menyerap kalsium yang ada dalam tulang kita dan bukan menambah kalsium ke dalam tulang kita. Berbagai penelitian menyatakan bahwa negara yang tinggi tingkat konsumsi daging, susu dan produk dairy-nyamemiliki tingkat osteoporosis yang tinggi pula. Ironis untuk diet (pola makan) yang selama ini dianggap tinggi kalsium.

Susu seringkali disebut sebagai daging cair. Kandungan nutrisinya memang hampir sama dengan daging dan demikian pula dengan kandungan lemaknya. Susu dan produk dairy
sebenarnya mengandung banyak saturated fat, yang juga membahayakan kesehatan kita dan dinyatakan memiliki hubungan yang sangat erat dengan timbulnya penyakit-penyakit berbahaya seperti heart desease, kolesterol dan bahkan kanker. Untuk sekedar tahu kandungan lemak dalam susu, coba lihat beberapa data yang aku dapat dariwww.notmilk.com ini:

-   49% kalori Whole Milk berasal dari lemak
-   74% kalori Cheddar Cheese berasal dari lemak
-   100% kalori Butter berasal dari lemak.

Akibat kandungan saturated fat-
nya yang tinggi, susu dan produk dairy mengandung banyak kolesterolBahkan salah satu sumber yang aku baca menyebutkan bahwa 3 gelas susu memiliki kandungan kolesterol yang sama dengan 50 lembar daging bacon. Nah! Apakah kita dan anak-anak kita mau dan perlu makan daging bacon sebanyak 50 lembar dalam sehari? Jawabnya sudah pasti tidak!

Susu kaya akan kalsium dan baik untuk tulang? Susu sapi memang mengandung lebih banyak kalsium dibandingkan susu manusia (Air Susu Ibu). Tapi sebenarnya, kalsium dalam susu sapi tidak bermanfaat bagi tubuh kita karena disisi lain, susu sapi hanya mengandung sedikit magnesium. Padahal, untuk menyerap kalsium, tubuh kita memerlukan magnesium dalam jumlah yang seimbang dengan kalsium yang masuk. Mengkonsumi semakin banyak susu sapi tidak akan membuat tulang kita lebih kuat karena jumlah magnesium tetap tidak mencukupi untuk tubuh kita menyerap kalsium. Selain itu, seperti fakta yang sudah disebutkan di atas, protein dalam susu, bersama dengan protein bentuk lainnya dalam tubuh kita malah akan menyerap kalsium yang ada dalam tulang kita. Jadi, banyak mengkonsumsi susu malah bisa membuat tulang kita kehilangan kalsium.

Susu kemasan, walaupun sudah melewati proses pasturisasi maupun homogenisasi, sebenarnya mengandung banyak hormon pertumbuhan serta antibiotik yang banyak digunakan dalam beternak sapi perah guna mendapatkan sapi perah yang dapat terus-menerus menghasilkan susu dalam jumlah banyak.

Susu segar lebih baik daripada susu kemasan? Ternyata, susu segar yang belum diprosespun tidak lebih baik dari susu kemasan. Kandungan protein, karbohidrat, gula dan lemaknya tetap tidak lebih baik bagi kesehatan tubuh kita. Susu segar ternyata ljuga memiliki resiko terkontaminasi bakteri yang lebih besar dibandingkan susu kemasan karena tidak disterilisasi terlebih dahulu melalui proses pasturisasi maupun homogenisasi yang berfungsi untuk mematikan bakteri dalam susu.

Itu tadi beberapa fakta yang aku dapat dari berbagai sumber.

Awalnya aku juga sempat kaget dan tidak percaya. Tapi, setelah mencari tahu lebih banyak lagi dan melihat reaksi kesehatan kulit dan pencernaan anak-anakku setiap kali mereka mengkonsumsi susu maupun produk dairy, aku pun menerima fakta-fakta-fakta ini. Aku lalu memutuskan untuk menjauhkan keluargaku dari susu dan produk lainnya yang terbuat dari susu, terutama kedua anakku yang masih tumbuh.

Lalu, dari mana dong dapat kalsium?

Mari ikuti teladan sapi!

Ternyata, sapi (binatang bertulang besar dan kuat) mendapat kalsium dari tanaman, yang ternyata tidak hanya mengandung banyak kalsium, tapi sekaligus juga mengandung banyak magnesium yang diperlukan tubuh untuk menyerap dan menggunakan kalsium. Ingat? Sapi itu sebenarnya makan rumput hijau, bukan jagung seperti sapi-sapi ternak modern sekarang ini. Jadi, mau kalsium dan mau tulang kita menyerap kalsium tersebut? Makan banyak sayuran hijau! Berikan anak-anak kita brokoli dan sayuran hijau setiap harinya, bukan 1 gelas susu atau 1 lembar keju (apalagi keju proses). Selain itu, olah raga teratur serta vitamin D yang berlimpah disinar matahari pagi dapat pula meningkatkan kesehatan dan kekuatan tulang kita.

Apa mungkin hidup dairy free dizaman modern sekarang ini?  Memang susah, apalagi kalau kita masih terbiasa makan makanan proses yang hampir semuanya mengandung susu ataupun produk turunan susu, antara lain: whey. Kami sekeluarga tidak 100% berhenti mengkonsumsi susu dan produk dairy, tapi jumlah konsumsi kami sangat jauh berkurang. Pengurangan saja sudah membawa banyak perubahan positif bagi kesehatan kami (dan juga bagi pengeluaran belanja makanan keluarga kami). Susu dan produk dairy tidak lagi kami konsumsi setiap hari, melainkan menjadi treat alias makanan spesial. Kami hanya makan sesekali, dengan alasan ingin menikmati, bukan karena alasan kesehatan. Biasanya sesekali itu jatuh pada saat weekend, liburan atau kesempatan istimewa seperti pesta.

Minum susu kedelai sebagai pengganti? Ternyata juga bukan pilihan baik. Salah satu sumberClean Eating yang aku baca menyebutkan bahwa kedelai hanya baik bagi kesehatan manusia bila diproses dengan cara difermentasi. Tempe adalah salah satu format makanan yang terbuat dari kedelai yang baik untuk kita. Kedelai dalam bentuk bubuk maupun susu sekalipun, tidak dianjurkan untuk kesehatan. Bahkan ada artikel kesehatan yang menyebutkan bahwa susu kedelai dapat meningkatkan resiko kerusakan gigi karena dapat memicu bakteri dalam mulut kita untuk memproduksi asam dalam jumlah banyak.

Coba perhatikan makhluk mamalia lain! Apakah ada yang beralih minum susu yang keluar dari jenis mamalia lainnya? Misalnya, anak kambing minum susu sapi? Tidak! Hanya manusia yang beralih ke susu dari mahkluk mamalia lain, yaitu sapi dan kambing, bahkan kadang-kadang kuda. Susu sapi seharusnya diminum oleh anak sapi, bukan oleh manusia, apalagi anak manusia yang masih tumbuh. Dan anak manusia seharusnya minum susu manusia.

Anakku, Daniella (6th) adalah bukti sukses program penghentian susu dan produk dairy di rumahku. Tadinya, walaupun sudah makan dengan program Clean Eating, eczema kulitnya masih terkadang muncul walaupun tidak separah dan sesering dulu.  Kembung dan diare perut masih lumayan sering melanda walaupun sudah makan teratur dan tidak banyak makan makanan yang terlalu gurih dan berminyak. Tapi semenjak 3 bulan berhenti mengkonsumsi susu dan produk dairy, eczema, kembung perut serta diarenya tidak pernah lagi muncul. Sama sekali!

Bukti lainnya adalah anak teman baikku. Tadinya setiap malam anak laki-laki semata wayang teman baikku selalu diserang gatal pada kulit yang luar biasa sampai-sampai mengganggu tidur malamnya. Tapi setelah berhenti mengkonsumsi susu (sudah 2 bulan berjalan), anak laki-laki teman baikku ini tidak pernah lagi diserang gatal pada kulit (kecuali bila digigit nyamukJ) dan bocah yang satu ini sekarang selalu bisa tidur nyenyak dimalam hari.


Jadi, mungkin tidak ada salahnya mencoba.. Ganti susu dengan sayuran untuk kalsium. Ganti susu dengan air putih untuk minum. Bila sekali-kali ingin variasi minuman untuk sarapan, coba susu dari beras merah atau susu dari kacang almond. Jelas sehat dibandingkan susu sapi! Kalau tidak bisa berhenti total, paling tidak coba untuk kurangi Jadikan es krim, kue,yogurt, butter, smoothies, keju dan produk yang terbuat dari susu lainnya sebagai makanan spesial yang hanya dinikmati bersama orang-orang tersayang disaat istimewa.

Berdasarkan pengalamanku mengurangi konsumsi susu dan produk dairy, dibulan pertama, anak-anakku masih mencari dan merindukan susu dan produk dairy lainnya. Tapi sekarang? Setelah 3 bulan, mereka sudah tidak lagi mengingat dan menginginkan susu dan produk dairylainnya seperti dulu. Tidak pernah lagi ada craving. Bila sekali-kali ada, mereka akan makan dan mereka akan nikmati. Tapi bila tidak ada, mereka tidak mencari. Our life goes on fine without milk & dairy products!

Selamat mencoba…

No comments:

Post a Comment