Wednesday, October 3, 2012

Let’s not be victims of the Kids Meal’s life style! Give our children their healthy food instead!


Jul 8, '12 7:55 PM
for everyone


Day 4, jam 3 pagi, masih jet lag, masih tidak bisa tidur. Aarrrggghhh !!!

Another story from our holiday then …

Selama liburan di negeri Paman Sam bulan lalu, beberapa kali kami sekeluarga makan di restoran. Tidak satu pun restoran cepat saji, tapi restoran-restoran kecil yang menyajikan makanan khas negara tertentu dalam menunya, antara lain: restoran mediteranean, restoran Lebanon, restoran Vietnam, restoran Thailand, restoran Spanyol, restoran Meksiko dan masih banyak lagi. Kunjungan kami ke berbagai restoran ini akhirnya menjadi pengalaman menarik tersendiri karena sambil tetap menjalankan pola makan sehat, kami mencoba makanan dari berbagai negara yang terbuat dari bahan-bahan natural yang kebanyakan jarang ada dan jarang digunakan di Indonesia, baik di rumah maupun di restoran, misalnya: couscous, artichoke, quinea dan banyak lagi.

Ada satu hal yang aku perhatikan dari setiap kunjungan kami ke restoran, yaitu: hampir semua restoran memiliki bagian khusus dalam buku menunya yang menampilkan “Kids Meal”. Semuanya menawarkan makanan yang umumnya sangat digemari anak-anak kecil dari berbagai kalangan. Dibalik menu utama restoran yang sangat eksotis, beragam dan menggairahkan, selalu ada makanan untuk anak-anak yang jenisnya hampir selalu sama, yaitu: kentang goreng, cheese burger, hot dog, spaghetti meatball, roti panggang keju, macaroni and cheese, pizza, cream soup. Semua adalah jenis makanan yang dianggap masyarakat modern sebagai makanan yang kids friendly.

Jadi, pemandangan yang sering aku lihat di meja sebelah adalah ayah dan ibu menyantap makanan eksotis, namun anak-anak mereka (umumnya toddlers), makan makanan modern yang memang akrab nama, bentuk, bahan dan rasanya dengan lidah anak2.

Kids Meal,  
dalam gaya hidup modern kita sekarang, ada dimana-mana: pesawat terbang, restoran makanan cepat saji, restoran, tempat bermain dan banyak lagi. Umumnya hadir dengan porsi lebih kecil dibandingkan porsi makanan orang dewasa dan dengan harga yang lebih murah pula. Tapi makanan yang ditawarkan, karena mengikuti trend selera makan anak-anak modern yang serba gurih, manis dan mudah dikunyah, umumnya banyak mengandung karbohidrat sederhana (nasi putih, tepung putih), produk susu yang tidak low fat (susu, keju, krim, dll), sodium dan gula. Makanan yang ditawarkan pun kebanyakan diolah dengan banyak minyak, terutama deep fried (digoreng dengan direndam dalam banyak minyak) - sebuah format makanan yang sangat disukai anak-anak modern: crispy dibagian luar, tapi empuk dan juicy dibagian dalam. Komposisi menu Kids Mealumumnya tinggi kalori, tinggi sodium dan gula namun minim nutrisi dan serat, karena banyak menggunakan bahan makanan processed, seperti: instant macaroni, processed cheese, prosessed meat (sosis, smoked beef, chicken nuggets, dll), makanan ringan processed (biskuit, crakers, dll). Jumlah sayur yang hadir dalam Kids Meal umumnya juga sangat minim, karena memang sengaja mengikuti trend selera makan anak-anak modern yang umumnya tidak menyukai sayur.  Terakhir,Kids Meal seringkali dilengkapi dengan susu kemasan (seringkali ber-flavor: cokelat, vanilla atau strawberry) atau jus buah kemasan, yang keduanya sangat tinggi kandungan gulanya.

Singkatnya, Kids Meal dikebanyakan restoran umumnya adalah makanan yang tidak sehat!

Menurutku pribadi, Kids Meal adalah sebuah cara yang dilakukan industri untuk meningkatkan bisnis dan keuntungan mereka, yang umumnya merugikan kesehatan anak-anak kita!  Dengan memberikan Kids Meal yang tidak sehat kepada anak-anak kita, sebenarnya kita tidak memberikan anak-anak kita nutrisi dan serat yang mereka butuhkan untuk kesehatan dan pertumbuhan. Kita hanya memberi mereka kalori kosong dari bahan-bahan makanan yang umumnya mengandung zat-zat yang merugikan dan membahayakan kesehatan, yaitu zat-zat yang memiliki efek samping jangka pendek maupun panjang yang buruk terhadap mood, kesehatan dan pertumbuhan mereka. Memberi anak-anak kita Kids Meal yang tidak sehat juga hanya akan semakin menanamkan dan membiasakan pola makan tidak sehat pada diri mereka.

So let’s not be victims of the Kids Meal’s life style!

Sejak keluarga kami menjalankan program pola makan sehat 10 bulan lalu, kami berhenti memesan dan memberikan Kids Meal yang tidak sehat bagi anak-anak kami. Setiap kali kami makan di restoran, anak-anak kami ajak dan kami biasakan makan makanan yang sama dengan kami, orang tua. Jadi, kalau kami makan gado-gado di retoran Jawa dan sayur pangi di restoran Manado, mereka ikut makan dengan lahap. Makanan eksotik dari belahan dunia lainpun juga sama. Kalau kami makan  Greek salad dan babaganush (makanan khas mediteranean berupa terong panggang yang dilumatkan), Daniella (6 th) dan Gyasi (11 th) akan makan makanan yang sama. Begitu pula bila kami memesan green papaya salad di restoran Thailand atau kimchi di restoran Korea atauseaweed salad di restoran Jepang. Menu mereka tidak lagi dibedakan dan mereka tidak lagi pilih-pilih makanan.

Sejak 10 bulan lalu juga, kami tidak pernah lagi memesan Kids Meal bila harus berpergian dengan pesawat terbang. Aku selalu memilih menu khusus diabetes untuk kami sekeluarga santap di pesawat. Lupakan hadiah mainan atau alat gambar yang biasanya hadir bersama sebuah paketKids Meal pesawat. Lewat menu khusus diabetes, misalnya, kami bisa tetap dapat makan sehat di pesawat: roti gandum, sayur, ikan atau ayam yang dipanggang atau kukus, buah dan salad. Menu yang sehat untuk dimakan oleh anak-anak sekalipun!

Lewat cara ini, anak-anak kami tidak hanya belajar rasa dan bahan makanan baru, tapi juga belajar kebudayaan berbagai negara lewat makanan khas mereka. Lewat cara ini pula, anak-anak kami menjadi berani mencoba hal-hal baru yang positif (kebiasaan yang akhirnya meluas pula ke hal-hal di luar makanan). Mereka juga tidak menjadi “pemilih” dalam urusan makan alias picky eater.Mereka pun semakin terbiasa dengan pola makan sehat, termasuk pada saat makan di restoran dan berpergian sekalipun. Hasilnya, mengajak mereka berkunjung ke rumah orang, makan di restoran, berpergian dan berpetualang menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Urusan makan tidak pernah lagi merepotkan, walaupun kami pergi ke restoran vegetarian sekalipun!

Aku jadi teringat pengalaman pada saat berlibur di negeri Paman Sam kemarin...
Kedua anakku dengan sangat bersemangat mencoba es krim organik ala vegetarian yang home-made, yang direkomendasikan seorang teman. Setelah berjalan beberapa blok menuju toko kecil yang tampilannya mirip dengan apotek zaman dulu,  tanpa ragu-ragu Gyasi dan Daniella mencoba es krim buatan sendiri yang tidak mengandung gula sederhana, susu dan glutten ini. And they loved it as much as they loved their Ben & Jerry’s ice cream back then….

Lula's Apothecary - Home Made Organic Vegetarian Ice Cream. 

Lalu, kali lain, betapa kedua anakku juga dengan senang gembira mencoba jus sayur organik segar yang kami termukan disebuah café organik kecil di kota yang menjadi salah satu setting film Spiderman. Jus seledri campur timun, lemon dan apel yang aku belikan mereka minum dengan lahap seperti dulu mereka meminum jus buah kemasan atau minuman soda manis.

Mandy's Healthy & Organic Cafe 

Jadi, mari!  Jangan ragu-ragu untuk memperkenalkan makanan sehat kepada anak-anak kita. Konsisten, itu kuncinya. If first you don’t succeed, try and try again! Dan jangan memesan Kids Mealuntuk anak-anak kita, kecuali bila memang ada jenis makanan sehat dalam menu Kids Meal yang ditawarkan, yaitu mengandung karbohidrat kompleks, lemak sehat, protein rendah lemak, serat dan diolah dengan cara yang sehat pula (dikukus, dipanggang atau mentah untuk sayuran dan buah). And parents, don’t forget to have fun with your little ones while doing this 

No comments:

Post a Comment