Wednesday, October 10, 2012

Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!


Belakangan ini aku perhatikan, sekolah-sekolah di Jakarta semakin di”kepung” dengan mini market modern dan restoran cepat saji yang menjual makanan dan minuman modern. Semuanya menjual jenis makanan dan minuman yang sama kepada anak-anak sekolah dan para orang tua, yaitu makanan dan minuman kemasan/proses serta makanan cepat saji yang umumnya tinggi kalori tapi sangat minim nutrisi, serat dan air. Makanan dan minuman yang banyak mengandung gula sederhana, tepung putih, sodium, produk turunan jagung, susu dan turunannya, produk turunan soya dan lemak tidak sehat. Dan tidak hanya di luar area sekolah, makanan dan minuman modern belakangan bahkan masuk mengisi area kantin sekolah, tempat kebanyakan anak sekolah makan sehari-harinya.
Anak-anak di Jakarta, sama dengan anak-anak di kota-kota besar lainnya, memang merupakan sasaran empuk bagi industri makanan untuk memasarkan makanan dan minuman modern yang mereka ciptakan dengan bahan-bahan yang tidak natural dan kebanyakan merugikan kesehatan kita.  Bukan hanya anak-anak yang sudah bersekolah, tapi juga mereka yang belum sekolah.  Berkat iklan diberbagai media massa, anak-anak kini menjadi konsumen terbesar makanan dan minuman modern yang sekarang dianggap dan disebut kebanyakan orang sebagai makanan. (Padahal, kalau dilihat dari bahan-bahan yang dikandung, makanan dan minuman modern hasil karya industri makanan seharusnya disebut sebagai “produk yang serupa dengan makanan namun sebenarnya bukan dan seharusnya tidak dikonsumsi oleh manusia”).



Pola makan kebanyakan anak di Jakarta memang tidak jauh berbeda dengan pola makan kebanyakan anak di kota-kota besar lainnya di dunia, umumnya sama-sama pola makan modern yang tidak sehat. Pola makan anak-anak di Jakarta sebenarnya memprihatinkan.  Di kota tercinta kita ini, tingkat awareness kebanyakan orang terhadap pola makan sehat anak yang benar memang masih sangat minim.  Masih banyak informasi salah serta  kebiasaan dan mitos yang justru tidak sehat yang dipercaya dan diikuti oleh masyarakat pada umumnya. Semakin banyak meniru pola makan gaya barat yang sebenarnya justru tidak sehat. Masih belum mendapat cukup perhatian dari pemerintah, sekolah dan berbagai pihak lainnya yang berkaitan erat dengan kehidupan anak.  Tidak heran kalau semakin hari pola makan kebanyakan anak di Jakarta menjadi semakin salah dan tidak sehat.
Ini dia gambaran pola makan modern kebanyakan anak di perkotaan sekarang, termasuk Jakarta.



Berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak di kota Jakarta pada umumnya memang tidak terlihat kelaparan dan kurang nutrisi. Anak-anak di kota Jakarta juga jauh dari masalah kekurangan makanan. Karena memang variasi makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi setiap harinya sangat banyak. Jumlah pasokan juga hampir tidak pernah kekurangan.  Harga pun banyak yang terjangkau. Cara mendapatkannya pun banyak yang praktis berkat semakin menjamurnya penjaja makanan di pinggir jalan maupun restoran cepat saji, baik lokal maupun asing. Tapi sayangnya, walaupun berlimpah, kebanyakan makanan dan minuman yang tersedia untuk anak-anak kita adalah jenis yang salah, yaitu makanan dan minuman modern yang malah seharusnya tidak dikonsumsi karena hanya menyumbang banyak kalori namun tidak menyumbang nutrisi dan manfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan anak. Jadi, berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak di kota Jakarta pada umumnya menjadi kekurangan nutrisi dan tidak sehat.
Makanan dan minuman modern memang punya tampilan yang terlihat “wah” , menggiurkan dan “meyakinkan” (terlihat sehat). Apalagi bila dibandingkan dengan penampilan sayuran yang terlihat “dingin” dan hambar. Tidak salah akibatnya banyak orang mengira makanan dan minuman modern itu sehat. Padahal, kandungan makanan dan minuman modern ini kebanyakan tidak “seindah” penampilannya. Dan bukannya memberi manfaat, makanan dan minuman modern kebanyakan malah akan menyumbang berbagai masalah kesehatan bagi anak. Bahkan belakangan banyak yang menyebutkan bahwa makanan dan minuman modern adalah salah satu penyebab utama munculnya  krisis kesehatan pada anak dizaman modern. Dari mulai masalah kelebihan berat badan, obesitas, behaviour problems, alergi, asma, kolesterol, gangguan pertumbuhan, kerusakan gigi, rendahnya daya konsentrasi, rendahnya daya tahan tubuh, sampai ke penyakit-penyakit kronis yang dulu kita kenal sebagai penyakit orang yang sudah berumur, misalnya: diabetes tipe 2, penyakit jantung dan kanker.




Jadi, kita harus sadar, walaupun berkecukupan makan dan tidak terlihat kurus (bahkan seringkali berat badan berlebih), anak-anak di Jakarta punya masalah kekurangan nutrisi yang tidak boleh kita anggap remeh!
Selama mempelajari dan menjalankan pola makan Clean Eating, aku belajar satu hal penting, yaitu:
Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids.
Prinsip ini tidak hanya  aku pelajari dari berbagai info yang aku baca dan tonton, tapi juga aku buktikan melalui perubahan positif kondisi kesehatan anak-anakku sendiri.  Setelah menjalankan pola Clean Eating selama 1 tahun lebih, aku belajar dari pengalaman sendiri bahwa kebanyakan masalah kesehatan anak dizaman modern sebenarnya berujung pangkal pada pola makan yang tidak sehat dan kekurangan nutrisi. Hidup anak-anakku dulu pun tidak lepas dari berbagai masalah kesehatan. Dari mulai masalah pencernaan, alergi, eczema, behavour problems, obesitas dan lain sebagainya. Belum lagi bolak-balik sakit flu karena tertular teman yang sakit di sekolah.
Tapi, semua berubah sejak aku menerapkan pola makan Clean Eating kepada anak-anakku.  Ini dia beberapa hal yang dialami oleh kedua anakku setelah pola makan mereka aku ganti ke pola makan sehat yang kaya nutrisi:
1.      Daya tahan tubuh lebih kuat. Tidak gampang sakit.
2.      Daya konsentrasi lebih baik.
3.      Lebih bertenaga. Anak menjadi lebih aktif.
4.      Mood lebih stabil dan behaviour menjadi lebih baik.
5.      Nafsu makan menjadi sehat. Anak tidak makan berlebihan tapi tidak juga menjadi picky eater atau malas makan.
Intinya,  berkat pola makan sehat (yang dilengkapi dengan olah raga dan istirahat teratur), anak-anakku berubah menjadi anak-anak yang lebih sehat dan lebih senang.  Masalah-masalah kesehatan mereka hilang dengan sendirinya!
Dan bukan hanya aku yang punya pengalaman seputar pola makan sehat anak!
Seorang teman baikku, beberapa bulan lalu akhirnya mengambil keputusan untuk ikut merubah pola makan anaknya secara drastis setelah si anak tercinta dinyatakan menginap Autisme oleh seorang ahli. Lewat sebuah buku yang aku pinjamkan, yaitu “What’s Eating Your Child”, temanku belajar bahwa asupan nutrisi memegang peranan penting dalam pertumbuh dan dan kesehatan anak, fisik maupun jiwa. Lewat buku ini pula, temanku menjadi tahu bahwa ada vitamin dan mineral tertentu yang dapat sangat membantu menjaga kesehatan jiwa dan pikiran anak. Jadi, sambil terus menjalani terapi dengan seorang psikolog,  temanku menerapkan pola makan sehat kepada anaknya, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein (terutama nabati) dan lemak sehat (terutama Omega 3). Konsumsi makanan kemasan/proses dan makanan cepat saji dihentikan sama sekali. Demikian pula dengan konsumsi karbohidrat sederhana, gula sederhana dan bermacam-macam produk susu. Hanya setelah beberapa bulan menjalani pola makan sehat, tidak hanya behaviour si anak semata wayang menjadi lebih baik, tapi alergi kulit yang sudah bertahun-tahun menyiksanya juga ikut lenyap. Bahkan, berat badan si anak pun pelan-pelan turun menuju berat idealnya dan pada saat yang bersamaan, energi si anak mulai bertambah sehingga si anak sekarang pun menjadi lebih aktif. Sebuah hasil yang awalnya sama sekali tidak diduga oleh teman baikku ini.
Jadi, kita harus ingat! Berkecukupan makanan bukan berarti berkecukupan nutrisi!
Anak-anak, dimana pun mereka tinggal, sebenarnya tidak perlu makan berlebihan untuk medapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.  Yang mereka perlukan adalah makanan yang tepat, yaitu makanan yang bernutrisi tinggi.  Jangan berikan mereka makanan dan minuman modern yang malah akan menjadi sampah di dalam tubuh mereka dan merengut kesehatan jiwa dan fisik mereka! Jangan biarkan makanan dan minuman modern menurunkan kualitas hidup mereka. Dan jangan biarkan makanan dan minuman modern mengancam kesehatan dan hidup mereka pada saat mereka dewasa nanti.
Jadi, mulai sekarang, gunakanlah kemudahan-kemudahan yang ada di kota besar seperti Jakarta dengan pintar untuk memberi anak-anak kita nutrisi yang layak mereka dapatkan. Siasati kondisi kota yang kurang ideal. Jangan mau kalah sebelum “berperang”. Biasakan mereka untuk hidup sehat. Jangan kenal lelah mengajarkan pola makan sehat kepada anak-anak kita. Jangan gampang menyerah mengajarkan anak-anak kita untuk menyukai sayuran, buah dan makanan sehat lainnya. Bantu mereka untuk menjauhi pola makan modern yang tidak sehat dan bantu mereka untuk terbiasa dengan pola makan sehat. Beri mereka kebaikan, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein nabati dan hewan yang rendah lemak serta lemak sehat! Mulai dari saat mereka kecil, jangan tunggu terlambat!

No comments:

Post a Comment