Monday, December 17, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: Make The Right Food Choices For Your Health
ingebachrens: My Clean Eating Project: Make The Right Food Choices For Your Health: Minggu terakhir sebelum Hari Natal. Mal-mal di Jakarta mulai amat sangat penuh dengan orang-orang yang mencari hadiah Natal....
Make The Right Food Choices For Your Health
Minggu
terakhir sebelum Hari Natal. Mal-mal di Jakarta mulai amat sangat penuh dengan
orang-orang yang mencari hadiah Natal. Sebuah tugas akhir tahun yang selalu
menyenangkan tapi juga melelahkan. Dan sebenarnya, membeli hadiah natal bukan
tugas yang mudah, karena banyaknya pilihan yang tersedia.
Hidup
manusia memang tidak pernah lepas dari pilihan. Dari mulai pilihan hadiah,
baju, sepatu sampai pilihan sekolah, pekerjaan, tempat liburan bahkan jodoh.
Dan memilih itu tidak selalu mudah. Seringkali, kita memilih berdasarkan ego
dan kesenangan pribadi, tidak mempedulikan logika, tidak memperhitungkan sebab
dan akibat serta tidak memikirkan efeknya terhadap orang lain ataupun
lingkungan. Seringkali pula, pilihan yang sebenarnya baik untuk kita justru
terlihat kurang/tidak menarik atau sulit untuk dilaksanakan. Akibatnya,
seringkali kita salah memilih.
Salah
satu pilihan yang terus-menerus kita hadapi adalah memilih makanan (kecuali
untuk anak kecil barangkali – yang pilihan makanannya masih ditentukan oleh
orang tuanya).
Kelihatannya,
memilih makanan adalah perkara sepele. Seringkali kita lakukan tanpa pikir
panjang dengan tujuan sederhana dan sepele pula, yaitu mencapai rasa kenyang
dan memuaskan lidah serta keinginan. Padahal sebenarnya, pilihan makanan kita
punya efek yang sangat besar terhadap kesehatan dan kehidupan kita. Memilih
makanan yang tidak sehat artinya kita tidak menghargai kesehatan diri kita
sendiri. Memilih untuk memakan makanan yang tidak sehat artinya memberi tubuh
kita resiko besar terkena penyakit dan gangguan kesehatan. Sebaliknya, memilih
makanan yang sehat artinya kita menghargai dan menjaga kesehatan diri kita
sendiri maupun orang-orang yang kita sayangi. Jadi sebenarnya, memilih makanan
bukanlah hal sepele!
Mari
kita menjadi orang masa kini yang selalu memilih makanan dengan pintar dan
bijak. Mari kita belajar dan membiasakan diri untuk memilih makanan sehat,
alias makanan natural yang kaya nutrisi, yang diolah dengan cara yang sehat dan
dimakan secara teratur dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan (tidak kurang
dan tidak pula berlebihan). Bukan sekedar memenuhi keinginan ataupun gengsi,
bukan pula untuk mengikuti trend, tapi karena kita menghargai kesehatan dan
kehidupan kita.
Kali
ini aku ingin berbagi tips sederhana memilih makanan natural yang sehat yang
aku temukan dalam Majalah Whole Living yang terbit bulan lalu. Tips ini dibuat oleh Andrew
Thomas Weil M.D.,
seorang pakar kesehatan lulusan Harvard University yang sudah menulis berbagai buku,
antara lain buku favoritku yang berjudul “Eating Well for Optimum Health:
The Essential Guide to Bringing Health and Pleasure Back to Eating”. Menurutku, tips memilih makanan
natural yang sehat yang dibuat oleh guru yang sering tampil dalam acara Larry King dan Oprah ini sangat sesuai dengan prinsip Clean
Eating serta mudah
untuk dilakukan (kita tidak perlu menjadi seorang ahli untuk bisa
melakukannya):
a.
Gunakan
berbagai bumbu segar maupun kering dalam memasak, misalnya: jahe, kunyit,
bawang putih, kari, daun mint, daun parsley dan banyak lagi, karena bumbu segar maupun kering memiliki
berbagai khasiat yang menguntungkan bagi kesehatan tubuh kita.
b.
Kurangi
konsumsi daging, baik merah maupun putih. Perbanyak protein nabati, antara
lain: tempe, tahu, beans dan lentils.
c.
Perbanyak
konsumsi sayuran dalam sehari karena sayuran adalah makanan yang rendah kalori,
rendah lemak serta rendah gula sehingga tidak membahayakan berat badan serta
keseimbangan gula darah (tambahan tips dari aku: makanlah berbagai jenis
sayuran untuk mendapatkan berbagai macam nutrisi).
d.
Kurangi
konsumsi susu dan produk-produk yang terbuat dari susu. Bila mengkonsumsi susu
maupun produk yang terbuat dari susu, pilihlah yang berkualitas baik dan
terbuat dari susu natural (tambahan tips dari aku: jangan minum susu yang
memiliki rasa (strawberry, chocolate, vanilla, dll) karena kadar gulanya tinggi,
pilih greek yogurt yang
plain serta
menjauhlah dari keju proses. Dan pilih sayuran hijau sebagai sumber kalsium
utama).
e.
Makanlah
ikan minimal 2 kali dalam seminggu. Pilih ikan yang kaya kandungan minyak esensial,
alias Omega 3, misalnya: ikan salmon liar dan ikan sarden.
f.
Pilih
biji-bijian dan beras merah/cokelat sebagai sumber karbohidrat. Jauhi nasi
putih dan makanan yang dibuat dari tepung putih (roti, kue, biskuit, pasta,
dll). Kurangi konsumsi kentang. Selain biji-bijian dan beras merah/cokelat
sangat kaya nutrisi, biji-bijian dan beras merah/cokelat membuat kita lebih
lama merasa kenyang karena kandungan seratnya yang tinggi, yang mana juga
membuat keduanya tidak terlalu membahayakan keseimbangan gula darah
dibandingkan nasi putih dan makanan yang terbuat dari tepung putih.
g.
Batasi
konsumsi buah-buahan, terutama buah-buahan tropis yang umumnya sangat manis,
misalnya: pisang, semangka, nenas, mangga, manggis, sawo, nangka, dll. Pilihlah
buah yang tidak terlalu tinggi kadar gulanya, misalnya apel, pir, ceri dan
berbagai macam beri.
Ingat,
pilihan makanan yang kita makan adalah salah satu pilihan penting dalam hidup
yang harus kita kuasai dan lakukan setiap hari dengan baik dan
bertanggung-jawab untuk kebaikan hidup kita sendiri!
So, let’s
start today! Let’s make the right food choices for our own health!
Wednesday, December 12, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: Make Changes to Improve The Quality of Your Health...
ingebachrens: My Clean Eating Project: Make Changes to Improve The Quality of Your Health...: Penghujung tahun hampir tiba. Orang-orang mulai diterpa kesibukan mempersiapkan perayaan Tahun Baru. Selain itu, mulai juga ...
Make Changes to Improve The Quality of Your Health, Thus Your Life.
Penghujung
tahun hampir tiba. Orang-orang mulai diterpa kesibukan mempersiapkan perayaan
Tahun Baru. Selain itu, mulai juga memikirkan resolusi apa yang tepat untuk tahun
yang akan datang.
Resolusi
akhir tahun. Ada orang yang menganggapnya sepele dan ada pula yang
menganggapnya serius. Dulu, aku termasuk orang yang selalu menganggap remeh
resolusi-ku sendiri. Tiap penghujung tahun aku selalu berkata kepada diriku sendiri,
“Tahun depan aku akan berhenti merokok”. Hasilnya? Selang sehari setelah tahun
berganti, kebiasaan tidak sehat ini kembali aku lakoni dengan alasan, “Mulai
berhentinya tahun depan saja!”
Tapi
resolusiku tahun lalu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun lalu, aku
benar-benar bertekad untuk merubah diri guna merubah hidupku dan keluargaku.
Aku bertekad untuk meninggalkan semua kebiasaan-kebiasaan yang salah dan tidak
sehat, dan mendisiplinkan diri menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang benar dan sehat.
Dari mulai kebiasaan merokok, minum kopi, minum alkohol, jarang olah raga,
kerja tanpa kenal waktu, kurang istirahat, makan tidak sehat dan tidak teratur
dan lain sebagainya.
Resolusiku
akhir tahunku dipenghujung 2011 lalu adalah, “Make Changes to Improve The
Quality of My Health, Thus My Life”.
Apa
yang dirubah?
Pada
dasarnya, perubahan yang ingin aku lakukan ditahun 2012 adalah perubahan gaya
hidup, antara lain:
- lebih rajin beribadah dan
berkomunikasi dengan Sang Pencipta;
- makan sehat dan teratur;
- olah raga teratur;
- cukup istirahat;
- lebih banyak menyediakan waktu untuk
memasak, mengurus rumah, anak-anak, suami dan hobi positif, sendiri maupun bersama keluarga.
Apa yang ingin aku capai?
Hanya
berusaha untuk mendapatkan kesehatan dan kualitas hidup yang lebih baik, tidak
hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk suami dan anak-anakku.
Perubahan
yang paling drastis yang aku lakukan pada diriku sendiri maupun keluargaku
tahun lalu adalah perubahan pola makan. Dari tidak sehat menjadi sehat. Tidak
teratur menjadi teratur. Dari penuh dengan makanan modern yang kaya kalori tapi
miskin nutrisi (makanan proses dan cepat saji) menjadi penuh dengan makanan
natural yang kaya nutrisi. Dan sampai dengan hari ini, aku sama sekali tidak
menyesali keputusanku untuk merubah pola makanku dan keluargaku. Adapun penyesalan yang aku rasakan
adalah menyesal karena aku tidak menghargai serta tidak menjaga kesehatanku
sejak dulu dan tidak merubah pola makan sejak dulu pula, yaitu sebelum
penyakit-penyakit mulai menerpa tubuh.
Ini
dia 3 prinsip dasar perubahan pola makan yang aku terapkan pada diriku dan
keluargaku ditahun 2012:
- Eat more home cooked meals.
- Never skipped a meal, especially
breakfast – the most important meal of the day.
- Make healthy food choices anywhere
and anytime.
Kelihatannya
langkah-langkah ini sederhana. Kenyataannya? Langkah-langkah ini lumayan sulit
untuk dijalankan ditengah gaya hidup masa kini yang serba salah kaprah! Dimana
manusia makan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, tapi juga untuk
memuaskan hobi, ego dan gengsi serta untuk sarana bersosialisasi dengan manusia
lainnya. Dimana makanan natural lebih susah didapat dan lebih mahal harganya
dibandingkan makanan proses/kemasan ataupun cepat saji. Dimana kebudayaan makan
masakan rumah sudah mulai bergeser akibat semakin banyaknya tempat-tempat makan
yang menawarkan berbagai variasi makanan yang memanjakan lidah. Dimana waktu
untuk memasak sendiri di rumah sudah dirampas oleh pekerjaan, pergaulan dan
bahkan keberadaan si “mbak” di rumah. Yang jelas, pada saat aku dan keluargaku
menjalankan pola makan kami yang baru, rasanya seperti melawan arus karena
tidak “sejalan” dengan kebiasan-kebiasaan yang ada dalam masyarakat modern pada
umumnya.
Tapi,
resolusi yang aku buat berhasil merubah diri dan gaya hidupku dan keluargaku.
Dan semua perubahan yang yang kami lakukan mulai memberikan kami hasil positif.
Lebih sehat, lebih berenergi, pikiran lebih tenang, lebih dekat sebagai
keluarga, lebih hemat dan lain sebagainya. Rasanya, perubahan diri dan gaya
hidup membuat kami menjadi lebih menghargai kehidupan kami serta segala sesuatu
yang ada di dalamnya. Singkatnya, menjadi lebih sadar dan bersyukur.
Tanpa
terasa, penghujung tahun 2012 sudah kembali di depan mata. Sambil mempersiapkan
acara, pesta ataupun liburan Tahun Baru, ayo kita membuat resolusi positif!
Mari sambut tahun yang baru dengan semangat untuk memperbaiki diri dan
kehidupan!
Belajar
dari pengalaman diterpa berbagai masalah kesehatan secara bertubi-tubi selama 2
tahun terakhir, ditahun 2013 aku bertekad untuk terus menjalankan gaya hidup
sehat yang sudah terbentuk dengan sepenuh hati bersama keluargaku. No
turning back! Aku
ingin kami sekeluarga menjadi manusia masa kini yang sadar dan menghargai
kesehatan demi mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Terutama
anak-anakku. Aku ingin prinsip ini tertanam dengan baik dalam diri mereka dan
menjadi salah satu pengangan hidup mereka.
Sadar
kesehatan tidak akan merugikan diri kita! Sadar kesehatan membuat kita belajar
untuk tahu, waspada dan melakukan pencegahan sejak dini. IDF Diabetes Altas
menyebutkan, 11.8 juta orang Indonesia berpotensi terkena diabetes ditahun 2030
(baca artikel menarik seputar diabetes yang berjudul “Gaya Hidup Anti Diabetes
– Lakukan Sejak Dini” dalam Majalah Femina No. 44). Data lain juga menyebutkan
bahwa ras Asia berpotensi 3 kali lebih banyak mengidap kelainan kelenjar tiroid
dan 8 kali ditemukan lebih banyak pada wanita untuk seluruh ras (coba baca
artikel singkat seputar gangguan kelenjar tiroid dalam Majalah Femina No. 48).
Berbagai sumber yang aku baca juga menyebutkan bahwa jutaan manusia modern menderita sindrom stress abad 21
yang dikenal sebagai adrenal fatigue. Berbagai media massa mengupas permasalahan obesitas
yang dianggap semakin mewabah diberbagai negara, termasuk di Indonesia. Belum
lagi berbagai data yang menyebutkan bahwa jumlah penderita penyakit-penyakit
kronis seperti jantung dan kanker kini semakin banyak serta usia penderitanya
pun semakin muda.
Jadi,
mari menjadi manusia modern yang sadar kesehatan! Agar kita bisa menjadi
manusia masa kini yang sehat, lahir dan bathin. Karena semua perlengkapan
kehidupan modern yang kita miliki (gadget, baju dan aksesorisnya, mobil mewah,
gelar, karir, dll) tidak akan berarti bila tidak disertai dengan kesehatan
lahir dan bathin.
So,
if you haven’t done so, you owe it to yourself. Make Changes to Improve The Quality of Your Health, Thus
Your Life. If changes are difficult, then start with one ‘cos every little
things count!
Monday, November 26, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: Simple yet very useful health facts of eggs we dis...
ingebachrens: My Clean Eating Project: Simple yet very useful health facts of eggs we dis...: Telur ayam, bahan makanan yang satu ini dipilih kedua anakku untuk mereka garap dalam Math & Science Fair di sekolah yang m...
Simple yet very useful health facts of eggs my kids discovered through their science project.
Telur
ayam, bahan makanan yang satu ini dipilih kedua anakku untuk mereka garap dalam
Math & Science Fair di sekolah yang mereka ikuti Sabtu lalu.
Satu
minggu lamanya mereka mempersiapkan pameran science project telur yang mereka beri nama “Eggxperiments”. Semuanya serba telur! Berbagai percobaan mereka pelajari dan
coba untuk nantinya mereka
demontrasikan di hadapan para pengunjung, antara lain: Floating Eggs, Eggs
in The Bottle, Egg in Soda serta Spinning Egg. Berbagai informasi dan fakta menarik seputar telur ayam
mereka cari untuk mereka tampilkan di stand mereka.
Sambil
membantu mereka, aku ikut belajar banyak seputar telur ayam. Dan lewat tulisan
kali ini, aku ingin berbagi beberapa informasi menarik yang kami dapatkan
seputar telur ayam.
Informasi
pertama yang digali oleh kedua anakku adalah seputar telur organik.
Mengapa
kuning telur ayam organik warnanya lebih “merah” dibandingkan telur ayam non
organik?
Berdasarkan
informasi yang kami dapat, ternyata, warna kuning telur memperlihatkan makanan
yang dimakan oleh ayam. Warna kuning pada kuning telur sebenarnya disebabkan
oleh zat karoten yang terkandung dalam makanan yang dimakan oleh ayam. Zat ini
banyak terdapat dalam makanan natural, yaitu rumput, sayuran dan buah. Jadi, semakin banyak bahan-bahan makanan
natural yang dikonsumsi oleh ayam, warna kuning telurnya akan semakin “merah”
karena kaya zat karoten. Dan
sebaliknya, warna kuning telur yang pucat biasanya merupakan tanda bahwa ayam
tidak sehat atau tidak memakan makanan yang sehat. Dengan kata lain, kuning
telurnya menjadi pucat warnanya karena miskin kandungan zat karoten. Dan ayam
yang diternak secara organik, memang hanya menkonsumsi makanan natural yang
sehat dan kaya zat karoten. Itulah sebabnya kenapa kuning telur ayam organik
warnanya lebih “merah” dibandingkan telur ayam non organik.
Kenapa
telur ayam organik lebih baik dibandingkan telur ayam non organik?
Selain
kuning telurnya yang lebih kaya zat karoten, telur ayam organik memang lebih
kaya nutrisi. Telur natural mengandung
lebih banyak vitamin dan mineral, antara lain: Riboflavin, Vitamin B6,
Vitamin B12, Vitamin D, Vitamin E dan Selenium. Selain itu, kandungan
kolesterol telur ayam organik lebih sedikit dibandingkan telur ayam non
organik. Dan telur ayam organik tidak mengandung antiobiotik serta hormon
karena ayamnya diternakkan secara natural. Jadi, telur ayam organik lebih sehat
dibandingkan telur ayam non organik. Dan berdasarkan pengalaman pribadi,
rasanya juga lebih enak!
Informasi
menarik lainnya yang mereka dapatkan adalah seputar scrambled egg yang dijual di restoran cepat saji
terkenal asal Amerika.
Menjelang
pameran Math & Science Fair mereka, kedua anakku membuat percobaan di rumah untuk
membandingkan telur scrambled egg (telur orak-arik) yang dijual di restoran cepat saji
terkenal asal Amerika dengan telur urak-arik yang mereka buat sendiri di rumah
dengan menggunakan hanya 3 jenis bahan natural, yaitu: telur ayam organik,
sedikit olive oil dan
garam.
Empat
hari sebelum acara, kedua jenis scrambled egg ini mereka masukkan ke dalam toples
kaca bertutup dan mereka diamkan. Selang 2 hari, mereka mulai takjub melihat
perubahan yang terjadi pada scrambled egg dari restoran cepat saji. Apa yang terjadi? Telur yang
tadinya berwarna kuning pucat itu mulai berair, berbusa serta mulai berubah warna menjadi kemerah-jambuan.
Sedangkan scrambled egg buatan rumah, walaupun mulai terlihat ditumbuhi jamur, wujudnya tetap “berbentuk” telur, warnanya tetap
kuning dan tidak muncul busa maupun air. Dan setelah 4 hari, komentar anak
perempuanku ketika melihat scrambled egg dari restoran cepat saji adalah “Yuckyyyy!!!”.
Scrambled egg dari
restoran cepat saji terlihat semakin berbusa dan ada genangan air berwarna
kuning yang terkumpul dibagian bawah toples. Warna merah jambu pun semakin
terlihat, bercampur dengan warna abu-abu.
Dari
informasi yang kami gali, kami memperoleh fakta yang membuat kedua anakku
semakin mantap untuk tidak lagi menyantap makanan cepat saji, termasuk scrambled
egg-nya yang
terlihat normal dan “sehat” selama ini.
Apa
faktanya?
Berbagai
sumber menyebutkan, scrambled egg yang dijual di
restoran cepat saji terkenal asal Amerika ini ternyata tidak hanya dibuat dari telur. Namun di
dalamnya terkandung pula bahan pengawet, bahan pewarna, bahan perasa dan hydrogenated
oil (lemak jahat).
Kandungan kolesterol menu scrambled egg di restoran cepat saji ini sangat tinggi, yaitu
mencapai 520 mg per porsinya. Kesimpulan anak-anakku? Kalau mau makan scrambled
egg, makan saja scrambled
egg yang dimasak
sendiri dengan bahan-bahan natural yang sehat dan kaya nutrisi!
Pada
hari pameran, kedua anakku sibuk! Meja pameran science project mereka ternyata cukup diminati
pengunjung. Kedua anakku sibuk mendemostrasikan dan menjelaskan berbagai
percobaan dan informasi seputar telur ayam yang sudah mereka pelajari dan
persiapkan. Dan informasi-informasi kesehatan seputar telur ayam yang mereka
tampilkan ternyata menarik perhatian banyak orang, terutama para orang tua,
guru dan juri acara. Ketika ditanya oleh Kepala Sekolah yang berkunjung ke meja
pameran anak-anakku, “Do you guys still want to eat the junk food
restaurant’s scrambled egg?” Kedua anakku menjawab dengan tegas, “Definitely
not! And we have not been eating junk food for almost 2 years now”.
Diakhir
acara, Kepala Sekolah mengumumkan pemenang Science Project berdasarkan penilaian dewan juri. Dan
ternyata, science project kedua anakku berhasil menjadi pemenang terbaik. Way to go kiddos!! Muka
anak-anakku terlihat senang sekali sewaktu menerima piagam penghargaan. Dan aku
lebih senang lagi! Karena tidak hanya mereka berhasil bekerja sama
menyelesaikan sebuah project sekolah yang tidak mudah, mereka juga mendapat banyak ilmu
baru seputar makanan dan kesehatan. Dan yang penting, kami semua mendapat
kesempatan bersenang-senang bersama! Priceless!!!
Thursday, November 1, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: It's Halloween time, be-careful with candies & swe...
ingebachrens: My Clean Eating Project: It's Halloween time, be-careful with candies & swe...: 31 Oktober, Jakarta dilanda semangat Halloween ! Anak-anak memakai berbagai kostum ke sekolah, pesta bertema Halloween dige...
It's Halloween time, be-careful with candies & sweets!
31
Oktober, Jakarta dilanda semangat Halloween! Anak-anak memakai berbagai kostum
ke sekolah, pesta bertema Halloween digelar dimana-mana, film-film seram diputar di TV dan lain
sebagainya.
Apa
sebenarnya Halloween yang belakangan menjamur di Jakarta ini?
Perayaan
setahun sekali ini berasal dari negara Barat dan di sana biasanya dirayakan
dengan kegiatan-kegiatan seru yang berbau “hantu” yang menyenangkan, misalnya:
pesta kostum, membuat si muka labu “Jack-O-Lantern”, membuat api unggun sambil main “bobbing
apple” dan berbagi
cerita seram dan nonton film seram. Serta tidak ketinggalan, “Trick or
Treating”, alias
bagi-bagi permen atau makanan manis lainnya kepada anak-anak kecil yang ikut
merayakan Halloween.
Kegiatan
“Trick or Treat” dalam
perayaan Halloween menjadi
ajang anak-anak kecil pesta permen sampai puas! Biasanya, beramai-ramai, anak-anak kecil berkeliling dari
rumah ke rumah (yang merayakan) dan mendapatkan hadiah permen dari para pemilik
rumah. Sungguh hari impian bagi anak-anak kecil yang umumnya sangat doyan
permen! Bagaimana tidak senang? Pulang dari perayaan Halloween, bukan hanya membawa pulang 1 atau 2
buah permen, tapi 1 kantong besar permen sekaligus!
Hati-hati
dengan permen!
Ini
adalah salah satu bentuk makanan modern yang terbuat dari highly processed
sugar. Mudah
didapat, murah harganya, kecil bentuknya hingga mudah dibawa kemana-mana serta
bermacam-macam rasa dan bentuknya. Tapi sebenarnya, sama sekali tidak
mengandung nutrisi, baik mineral, vitamin maupun serat! Apapun rasa dan
bentuknya, permen hanya mengandung gula proses, perasa buatan dan bahan
pengawet. Oh … ada sih permen yang sugar free. Apakah lebih sehat dibanding permen
biasa? Sebenarnya tidak! Karena permen yang sugar free umumnya menggunakan bahan pemanis
buatan sebagai pengganti gula, yang sebenarnya tidak lebih baik dibandingkan gula proses.
Berbagai
informasi menyebutkan, kebiasaan makan permen pada anak kecil adalah kebiasaan
yang sangat jelek. Full stop! Kebiasaan ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan
pada anak-anak, misalnya: merusak nafsu makan, merusak mood, merusak gigi dan lain sebagainya. Dan
kalau kebiasaan jelek ini terus dipupuk, nantinya dapat berkembang menjadi
kebiasaan yang lebih merusak lagi, yaitu kebiasaan mengkonsumsi makanan dan minuman manis yang tinggi
kandungan gula prosesnya, yaitu kebiasaan yang dapat memicu berbagai penyakit,
antara lain: asma, mood disorders, diabetes, obesitas, gangguan hormon dan banyak lagi.
Jadi,
rayakan Halloween dengan
sehat! Batasi konsumsi permen anak tersayang! Juga makanan dan minuman manis lainnya!
Kemarin
aku menemani anak-anakku merayakan Halloween bersama teman-temannya. Dan kali ini,
untuk menghindari anak-anakku mendapat berlimpah permen dan tergiur untuk
memakannya, aku mengajak mereka untuk membantu menjadi “hantu” di rumah hantu
yang kami buat. Jadi, bukannya berkeliling
mengumpulkan permen, kedua anakku ikut terlibat membuat rumah hantu, berperan
menjadi hantu menakut-nakuti anak-anak yang datang dan membantu membagi-bagikan
permen. Hasilnya? Kedua anakku mendapatkan sebuah acara Halloween yang sangat berkesan tanpa mencicipi
1 buah permen pun. Dan apa kata mereka berdua? “This is the best Halloween
ever!”
Happy
Halloween!!!
Wednesday, October 17, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: World Food Day - Let's make changes for us, others...
ingebachrens: My Clean Eating Project: World Food Day - Let's make changes for us, others...: Kemarin, 16 Oktober 2012, adalah Hari Pangan Sedunia ( World Food Day). Berbagai artikel diberbagai media massa mengulas masalah kr...
Tuesday, October 16, 2012
World Food Day - Let's make changes for us, others and earth!
Kemarin,
16 Oktober 2012, adalah Hari Pangan Sedunia (World Food Day). Berbagai artikel diberbagai media
massa mengulas masalah krisis pangan global yang tidak kunjung selesai.
Perubahan iklim (global climate changes), pertumbuhan penduduk serta keterbatasan lahan dan
air telah mengakibatkan keterbatasan sumber daya pangan dan naiknya harga
pangan di dunia. Akibatnya, kelaparan dan kekurangan gizi terjadi dimana-mana.
Krisis
pangan tidak hanya terjadi di pedalaman negara Afrika. Kenaikan harga pangan
terjadi dimana-mana. Bahkan di dalam artikelnya, “Think Progress Climate
Progess” menyebutkan bahwa harga makanan yang
dijual diberbagai restoran cepat saji pun ikut naik akibat harga pangan dunia
yang semakin meningkat.
Krisis
kekurangan gizi juga tidak hanya terjadi di negara-negara miskin dan tidak
hanya terjadi di pedalaman. Artikel World Watch Institute menyebutkan bahwa kekurangan gizi
juga terjadi di Amerika Serikat akibat semakin banyak orang yang terpaksa atau
terbiasa mengkonsumsi makanan murah yang sangat minim gizi, yaitu makanan cepat
saji dan makanan proses/kemasan. Dan bila kita jeli melihat, kondisi ini tidak
hanya terjadi di Amerika Serikat, tapi juga diberbagai negara lain, termasuk
Indonesia.
Di
Hari Pangan Sedunia, pemerintah berbagai negara membuat komitmen untuk terus
berusaha mengatasi krisis pangan yang terjadi di negaranya. Mari ikut terlibat!
Bukan dengan kegiatan yang berskala besar, tapi dengan langkah kecil yang
berarti bagi kehidupan kita sendiri, orang lain dan bumi kita. Mari mulai
dengan diri kita sendiri, anak-anak serta keluarga kita.
Sebagian
manusia di dunia sekarang ini hidup kelaparan dan panen dunia saat ini tidak
cukup untuk memberi makan setiap jiwa yang hidup. Beruntunglah kita yang tidak
kekurangan pangan. Mari latih dan biasakan diri untuk tidak mensia-siakan
makanan yang ada. Biasakan diri untuk selalu makan secukupnya saja, tidak
berlebihan. Makanlah untuk kesehatan dan hidup yang berkualitas. Jangan sekedar
makan untuk kesenangan. Dan bila kita memang mampu dan berlebih, berbagilah
dengan mereka yang kekurangan.
Banyak
manusia di bumi yang sekarang ini kekurangan gizi, baik akibat kekurangan
makanan maupun akibat konsumsi makanan yang salah, yaitu makanan yang tidak
bergizi. Mari cegah dan lawan kekurangan gizi pada diri kita, anak-anak dan
keluarga kita. Rubah pola makan diri kita, anak-anak dan keluarga kita. Utamakan kualitas, bukan kuantitas.
Pilih makanan yang benar, yaitu makanan yang sehat, alias makanan natural yang
kaya nutrisi: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein nabati dan protein
hewani rendah lemak. Makanan-makanan ini tidak perlu dikonsumsi dalam porsi
besar per sekali makannya, namun manfaatnya bagi tubuh dan kesehatan kita
sangatlah besar.
Utamakan sayuran yang kaya nutrisi dan serat. Bila memungkinkan, utamakan bahan
makanan lokal organik sesuai musimnya untuk menghindari bahan-bahan kimia yang
banyak digunakan dalam praktek pertanian modern dan untuk perolehan nutrisi yang maksimal.
Ajarkan
anak-anak kita dari kecil. Biasakan mereka untuk selalu memakan makanan yang
tersedia dan selalu menghabiskan makanan mereka. Biasakan mereka untuk selalu
makan makanan natural yang kaya nutrisi. Pertemanan anak dengan makanan
proses/kemasan dan makanan cepat saji adalah pertemanan yang sia-sia. Tidak
membawa manfaat, baik disaat mereka kecil maupun nanti pada saat mereka dewasa
dan tua.
Mari
kita gunakan semangat Hari Pangan Sedunia untuk merubah diri. Menjadi manusia yang peduli terhadap kesehatan. Menjadi
manusia yang peduli terhadap kelangsungan bumi dan kelestarian lingkungan. Menjadi manusia yang peduli terhadap
masalah-masalah sosial yang ada di sekeliling kita. Mari kita rubah pola makan kita dan kembali ke “bentuk” pangan manusia yang sebenarnya. Pangan yang natural, sederhana dan tidak berlebihan. Pangan yang tidak hanya baik untuk tubuh dan kesehatan kita, tapi juga baik untuk bumi beserta isinya.
Friday, October 12, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: Jajan itu penting? You should know better for you...
ingebachrens: My Clean Eating Project: Jajan itu penting? You should know better for you...: Tulisanku kali ini berawal mula dari sebuah artikel tentang kebiasaan jajan yang ada di dalam Surat Kabar Kompas yang terbit...
Jajan itu penting? You should know better for your health!
Tulisanku
kali ini berawal mula dari sebuah artikel tentang kebiasaan jajan yang ada di
dalam Surat Kabar Kompas yang terbit hari ini, tepatnya di bagian Kompas Muda
halaman 36.
Judul
artikel yang mengundang perhatianku dari awal ini adalah “Jajan, Enggak Sekedar
Makan” . Judulnya saja sudah menggangguku. Dan ternyata isinya pun demikian.
Dalam
artikel yang mengulas kebiasaan jajan remaja di tanah air ini disebutkan bahwa
makanan menjadi bagian penting bagi remaja karena mereka sedang dalam
pertumbuhan sehingga tingkat konsumsinya cukup tinggi. Sebagian besar remaja
(lebih 50 persen) makan nasi tiga kali sehari di rumah. Tapi kebiasaan jajan
terus jalan, tiap hari di sekolah. Sebagian besar (remaja) suka jajan makanan
berat, seperti bakso, siomay, mi pangsit dan mi instan. Makanan yang
mengenyangkan dan rasanya akrab di lidah kita.
Lalu
disebutkan pula bahwa meski mereka (remaja) makan nasi sehari tiga kali, jajan
tetap penting mengingat aktivitas sehari-hari cukup tinggi. Maka dari itu
kebiasaan makan karbohidrat seringkali menjadi menu utama untuk jajan.
Dan
ini dia prosentase jajanan favorit remaja di Indonesia versi Kompas Muda:
Bakso,
siomay, mi pangsit, mi instan 37,8% --- Nasi dan lauk-pauk 19,2% --- Gorengan
12,1% --- Kue Kering/Basah 10,5% --- Burger, Hotdog, Pizza, Kebab 10,2% ---
Lainnya 10,3%
Sayang
tidak ada data mengenai jajajan minuman yang biasa dilakukan oleh remaja kita,
yang umumnya diisi dengan minuman kemasan yang banyak mengandung gula, antara
lain: teh kemasan, soda, jus buah kemasan, minuman vitamin, minuman energi dan
kopi.
Jajan?
Ini
kebiasaan remaja di Indonesia pada umumnya (termasuk aku pada waktu aku masih
bersekolah dulu!) yang sudah menggeser dan merusak pola makan sehat yang
seharusnya dijalankan oleh remaja!
Kebiasaan
jajan membuat makanan sehat lama-kelamaan tergeser dan tergantikan dengan
makanan tidak sehat, yaitu makanan cepat saji (lokal maupun asing), makanan
proses/kemasan dan makanan yang kurang/tidak higienis. Kebiasaan jajan, yang
dizaman nenek kita dulu dikenal sebagai ajang istimewa (dijalankan kalau ada
ulang tahun dan naik kelas misalnya), sekarang malah menjadi kebutuhan
sehari-hari yang sangat tidak sehat. Menjadi kebiasaan buruk yang seharusnya
dijauhi dan dikikis, bukan malah dipupuk dan dibiasakan hingga menjadi
kebiasaan yang terus berjalan pada saat dewasa (disaat kita sudah tidak
“tumbuh” lagi).
Setelah
menjalankan pola makan sehat Clean Eating selama setahun lebih, aku dan keluarga belajar dan
sadar bahwa kalau kita terbiasa dengan pola makan teratur dan terbiasa memakan
makanan yang benar (a.k.a sehat),
jajan itu sama sekali tidak perlu, baik untuk anak kecil, remaja maupun
orang dewasa dan orang tua!
Untuk
beraktivitas, tumbuh (bagi anak-anak dan remaja) dan bertahan sehat, tubuh kita
memerlukan MAKANAN SEHAT, yaitu makanan natural dari alam yang kaya nutrisi dan
diolah dengan cara yang sehat. Bukan hanya sekedar memerlukan karbohidrat,
apalagi karbohidrat sederhana yang tinggi kalori tapi minim serat dan nutrisi,
seperti bakso, siomay, mi pangsit, mi instan, burger, kebab, pizza dan nasi
goreng. Bukan pula makanan-makanan
proses/kemasan. Makanan-makanan ini sangat kaya kalori namun sangat miskin
nutrisi, karena semuanya mengandung karbohidrat sederhana (nasi atau tepung
putih), gula sederhana, sodium serta zat perasa dan lemak tidak sehat (minyak
goreng, keju proses, dll). Selain minim nutrisi, makanan-makanan ini hampir
tidak mengandung serat sama sekali. Jenis makanan yang sangat baik untuk
memberi tenaga “instan” (cepat muncul tenaga, tapi cepat pula terkuras dan
merasa lapar kembali). Dan makanan-makanan ini merupakan “pupuk” yang baik
untuk berbagai masalah kesehatan dan penyakit kronis modern, dari mulai
kurangnya daya tahan tubuh dan daya konsentrasi, masalah pencernaan, obesitas,
diabetes sampai kanker.
Anak-anak,
kecil ataupun remaja (ini sudah aku buktikan pada anak-anakku sendiri), bila
diberi jenis makanan yang benar (a.k.a sehat) secara teratur, tidak akan merasa
perlu untuk jajan. Biasakan mereka makan makanan utama tiga kali sehari.
Utamakan makan pagi sebagai sumber energi utama. Makanlah makan malam seperti
“rakyat biasa”, yaitu sederhana dan tidak berlebihan. Beri mereka makanan
ringan dua kali sehari, yaitu diantara jam-jam makan utama. Jangan biasakan
mereka makan di atas jam 7 malam. Biasakan mereka makan dengan porsi yang
benar, yaitu sesuai dengan umur, ukuran tubuh dan aktivitas harian mereka. Dan
dukung pola makan yang benar ini dengan makanan yang benar pula, yaitu makanan
yang sehat (makanan natural yang kaya nutrisi, serat dan air yang diolah dengan
cara yang sehat). Jadi, beri mereka:
- Karbohidrat kompleks (nasi
merah/cokelat, roti gandum, traditional oats, biji-bijian)
- Makanan yang kaya serat dan air,
yaitu sayuran dan buah segar
- Protein rendah lemak, terutama
protein nabati
- Lemak sehat dari kacang2an, alpukat,
minyak sehat , dll
- Air putih
Berikan
mereka makanan sehat setiap kali mereka makan, termasuk makanan kecil selingan
mereka. Asalkan makanan yang mereka makan benar (a.ka sehat), walaupun tidak
dengan porsi banyak dan frekuensi makan tidak sering, mereka akan tetap kenyang. Bahkan akan tetap kenyang dalam
waktu yang lebih lama dibandingkan mereka makan satu kotak besar pizza,
misalnya. Dan tidak hanya mereka akan memiliki cukup tenaga untuk beraktivitas,
mereka juga akan memiliki cukup nutrisi untuk tumbuh dan tetap sehat. Mau
kenyang mereka bertahan lebih lama untuk memperlancar aktivitas harian mereka?
Atau mau mereka punya tenaga ekstra untuk kegiatan olah raga? Tambah asupan
makanan yang kaya serat. Perbanyak sayuran, terutama sayuran segar (mentah).
Ini
pesan moral kali ini. Yang penting itu bukan jajan, melainkan makan makanan
(yang benar-benar) sehat dengan pola teratur dan jumlah wajar! Jangan salah
mengerti …
Mari,
kikis kebiasaan jajan dari sekarang!
Jangan
perkenalkan, apalagi biasakan, kebiasaan ini kepada anak-anak kita. Kualitas
hidup mereka tidak akan berkurang hanya karena mereka jarang/tidak biasa jajan.
Justru sebaliknya! Dan jangan hanya melarang anak-anak kita, tapi mulai lah
dari diri kita sendiri untuk memberi contoh melakoni hidup tanpa kebiasaan
jajan kepada anak-anak kita.
Kebiasaan
jajan yang dibentuk dan dibiasakan dari kecil akan dibawa oleh anak-anak kita
sampai mereka dewasa, bahkan sampai mereka tua (dokterku sering bercerita
bagaimana pasiennya yang sudah berumur dan sudah mengidap penyakit kronis yang
mengancam jiwa, tetap tidak mau/bisa merubah kebiasaan makannya yang tidak
sehat karena sudah terlanjur terbiasa dan merasa tidak bisa hidup senang tanpa
makanan favoritnya). Kebiasaan
jajan diusia dewasa akan lebih banyak lagi merugikan kita. Dari segi berat
badan, misalnya. Badan orang dewasa sudah tidak “tumbuh” lagi, tapi jajanan
tinggi karbohidrat masih masuk dalam jumlah banyak dan sering ke dalam tubuh
seperti anak yang sedang tumbuh. Apa hasilnya? Berat badan yang bertambah.
Selain itu, kebiasaan jajan juga membuang uang percuma. Dan yang paling
penting, kebiasan makan jajanan yang tidak sehat diusia dewasa juga memupuk
lebih banyak lagi masalah kesehatan dan penyakit kronis.
Ayo,
ganti kebiasaan jajan dengan makan makanan sehat secara teratur!
Berdasarkan
pengalaman pribadi, kebiasaan makan sehat lama-kelamaan akan mengikis kebiasaan
jajan kita dengan sendirinya. Badan kita lama-kelamaan akan menolak dengan
sendirinya makanan-makanan yang tidak sehat dan tidak bermanfaat bagi tubuh.
Jajan siomay, bakso, mi instan, pizza, burger, gorengan? Semuanya sudah tidak
pernah lagi kami jabani. Kangen? Tidak sama sekali! Tersiksa? Tidak sama sekali
juga! Kami tahu kok, sebenarnya sekali-kali kami masih boleh makan
makanan-makanan yang tidak sehat ini, tapi masalahnya kami sudah tidak lagi
ingin. We can, but we don’t want to!
Sekali-kali
makan di luar masih boleh, kok! Bukan jajan, tapi lebih ke "makan di luar". Lakukan pada kesempatan-kesempatan istimewa bersama
orang-orang tersayang. Makanlah tetap pada jam dan porsinya. Dan pastikan, makanan yang kita makan di
luar, selain enak dan memuaskan lidah serta selera kita, juga punya banyak
manfaat kesehatan berlimpah bagi tubuh kita. Pastikan manfaat yang kita
dapatkan sepadan dengan uang yang kita keluarkan! Terutama untuk anak-anak
kita!
Ingat,
tubuh kita, terutama anak-anak, bisa menjadi lebih sehat hanya dengan
mengurangi dan menghentikan kebiasaan jajan makanan dan minuman yang tidak
sehat!
Wednesday, October 10, 2012
ingebachrens: My Clean Eating Project: Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!
ingebachrens: My Clean Eating Project: Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!: Belakangan ini aku perhatikan, sekolah-sekolah di Jakarta semakin di”kepung” dengan mini market modern dan restoran cepat sa...
Healthy Food = Healthy Kids = Happy Kids!
Belakangan
ini aku perhatikan, sekolah-sekolah di Jakarta semakin di”kepung” dengan mini
market modern dan restoran cepat saji yang menjual makanan dan minuman modern.
Semuanya menjual jenis makanan dan minuman yang sama kepada anak-anak sekolah
dan para orang tua, yaitu makanan dan minuman kemasan/proses serta makanan
cepat saji yang umumnya tinggi kalori tapi sangat minim nutrisi, serat dan air.
Makanan dan minuman yang banyak mengandung gula sederhana, tepung putih,
sodium, produk turunan jagung, susu dan turunannya, produk turunan soya dan lemak tidak sehat. Dan tidak
hanya di luar area sekolah, makanan dan minuman modern belakangan bahkan masuk
mengisi area kantin sekolah, tempat kebanyakan anak sekolah makan
sehari-harinya.
Anak-anak
di Jakarta, sama dengan anak-anak di kota-kota besar lainnya, memang merupakan
sasaran empuk bagi industri makanan untuk memasarkan makanan dan minuman modern
yang mereka ciptakan dengan bahan-bahan yang tidak natural dan kebanyakan
merugikan kesehatan kita. Bukan
hanya anak-anak yang sudah bersekolah, tapi juga mereka yang belum
sekolah. Berkat iklan diberbagai
media massa, anak-anak kini menjadi konsumen terbesar makanan dan minuman
modern yang sekarang dianggap dan disebut kebanyakan orang sebagai makanan.
(Padahal, kalau dilihat dari bahan-bahan yang dikandung, makanan dan minuman
modern hasil karya industri makanan seharusnya disebut sebagai “produk yang
serupa dengan makanan namun sebenarnya bukan dan seharusnya tidak dikonsumsi
oleh manusia”).
Pola
makan kebanyakan anak di Jakarta memang tidak jauh berbeda dengan pola makan
kebanyakan anak di kota-kota besar lainnya di dunia, umumnya sama-sama pola makan modern yang tidak sehat. Pola makan anak-anak di Jakarta sebenarnya memprihatinkan. Di kota tercinta kita ini, tingkat awareness
kebanyakan orang
terhadap pola makan sehat anak yang benar memang masih sangat minim. Masih banyak informasi salah serta kebiasaan dan mitos yang justru tidak sehat yang dipercaya dan diikuti oleh masyarakat pada umumnya. Semakin banyak
meniru pola makan gaya barat yang sebenarnya justru tidak sehat. Masih belum
mendapat cukup perhatian dari pemerintah, sekolah dan berbagai pihak lainnya
yang berkaitan erat dengan kehidupan anak. Tidak heran kalau semakin hari pola makan kebanyakan anak di
Jakarta menjadi semakin salah dan tidak sehat.
Ini
dia gambaran pola makan modern kebanyakan anak di perkotaan sekarang, termasuk
Jakarta.
Berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak
di kota Jakarta pada umumnya memang tidak terlihat kelaparan dan kurang
nutrisi. Anak-anak di kota Jakarta juga jauh dari masalah kekurangan makanan.
Karena memang variasi makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi setiap harinya
sangat banyak. Jumlah pasokan juga hampir tidak pernah kekurangan. Harga pun banyak yang terjangkau. Cara
mendapatkannya pun banyak yang praktis berkat semakin menjamurnya penjaja
makanan di pinggir jalan maupun restoran cepat saji, baik lokal maupun asing.
Tapi sayangnya, walaupun berlimpah, kebanyakan makanan dan minuman yang
tersedia untuk anak-anak kita adalah jenis yang salah, yaitu makanan dan
minuman modern yang malah seharusnya tidak dikonsumsi karena hanya menyumbang
banyak kalori namun tidak menyumbang nutrisi dan manfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan anak. Jadi, berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak di kota Jakarta pada umumnya menjadi kekurangan nutrisi dan tidak sehat.
Makanan
dan minuman modern memang punya tampilan yang terlihat “wah” , menggiurkan dan
“meyakinkan” (terlihat sehat). Apalagi bila dibandingkan dengan penampilan
sayuran yang terlihat “dingin” dan hambar. Tidak salah akibatnya banyak orang mengira makanan dan minuman modern itu sehat. Padahal, kandungan makanan dan
minuman modern ini kebanyakan tidak “seindah” penampilannya. Dan bukannya memberi
manfaat, makanan dan minuman modern kebanyakan malah akan menyumbang berbagai
masalah kesehatan bagi anak. Bahkan belakangan banyak yang menyebutkan bahwa
makanan dan minuman modern adalah salah satu penyebab utama munculnya krisis kesehatan pada anak dizaman
modern. Dari mulai masalah kelebihan berat badan, obesitas, behaviour
problems, alergi,
asma, kolesterol, gangguan pertumbuhan, kerusakan gigi, rendahnya daya
konsentrasi, rendahnya daya tahan tubuh, sampai ke penyakit-penyakit kronis
yang dulu kita kenal sebagai penyakit orang yang sudah berumur, misalnya: diabetes
tipe 2, penyakit jantung dan kanker.
Jadi,
kita harus sadar, walaupun berkecukupan makan dan tidak terlihat kurus (bahkan
seringkali berat badan berlebih), anak-anak di Jakarta punya masalah kekurangan
nutrisi yang tidak boleh kita anggap remeh!
Selama
mempelajari dan menjalankan pola makan Clean Eating, aku belajar satu hal penting, yaitu:
Healthy Food = Healthy
Kids = Happy Kids.
Prinsip
ini tidak hanya aku pelajari dari berbagai info yang
aku baca dan tonton, tapi juga aku buktikan melalui perubahan positif kondisi
kesehatan anak-anakku sendiri.
Setelah menjalankan pola Clean Eating selama 1 tahun lebih, aku belajar
dari pengalaman sendiri bahwa kebanyakan masalah kesehatan anak dizaman modern
sebenarnya berujung pangkal pada pola makan yang tidak sehat dan kekurangan
nutrisi. Hidup anak-anakku dulu pun tidak lepas dari berbagai masalah
kesehatan. Dari mulai masalah pencernaan, alergi, eczema, behavour problems,
obesitas dan lain
sebagainya. Belum lagi bolak-balik sakit flu karena tertular teman yang sakit
di sekolah.
Tapi,
semua berubah sejak aku menerapkan pola makan Clean Eating kepada anak-anakku. Ini dia beberapa hal yang dialami oleh
kedua anakku setelah pola makan mereka aku ganti ke pola makan sehat yang kaya
nutrisi:
1.
Daya
tahan tubuh lebih kuat. Tidak gampang sakit.
2.
Daya
konsentrasi lebih baik.
3.
Lebih
bertenaga. Anak menjadi lebih aktif.
4.
Mood
lebih stabil dan behaviour
menjadi lebih baik.
5.
Nafsu
makan menjadi sehat. Anak tidak makan berlebihan tapi tidak juga menjadi picky
eater atau malas
makan.
Intinya, berkat pola makan sehat (yang
dilengkapi dengan olah raga dan istirahat teratur), anak-anakku berubah menjadi
anak-anak yang lebih sehat dan lebih senang. Masalah-masalah kesehatan mereka hilang dengan sendirinya!
Dan
bukan hanya aku yang punya pengalaman seputar pola makan sehat anak!
Seorang
teman baikku, beberapa bulan lalu akhirnya mengambil keputusan untuk ikut
merubah pola makan anaknya secara drastis setelah si anak tercinta dinyatakan
menginap Autisme oleh seorang ahli. Lewat sebuah buku yang aku pinjamkan, yaitu
“What’s Eating Your Child”, temanku belajar bahwa asupan nutrisi
memegang peranan penting dalam pertumbuh dan dan kesehatan anak, fisik maupun
jiwa. Lewat buku ini pula, temanku menjadi tahu bahwa ada vitamin dan mineral
tertentu yang dapat sangat membantu menjaga kesehatan jiwa dan pikiran anak.
Jadi, sambil terus menjalani terapi dengan seorang psikolog, temanku menerapkan pola makan sehat
kepada anaknya, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein (terutama
nabati) dan lemak sehat (terutama Omega 3). Konsumsi makanan kemasan/proses dan makanan cepat
saji dihentikan sama sekali. Demikian pula dengan konsumsi karbohidrat
sederhana, gula sederhana dan bermacam-macam produk susu. Hanya setelah
beberapa bulan menjalani pola makan sehat, tidak hanya behaviour si anak semata wayang menjadi lebih
baik, tapi alergi kulit yang sudah bertahun-tahun menyiksanya juga ikut lenyap.
Bahkan, berat badan si anak pun pelan-pelan turun menuju berat idealnya dan
pada saat yang bersamaan, energi si anak mulai bertambah sehingga si anak
sekarang pun menjadi lebih aktif. Sebuah hasil yang awalnya sama sekali tidak
diduga oleh teman baikku ini.
Jadi,
kita harus ingat! Berkecukupan makanan bukan berarti berkecukupan nutrisi!
Anak-anak,
dimana pun mereka tinggal, sebenarnya tidak perlu makan berlebihan untuk
medapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.
Yang mereka perlukan adalah makanan yang tepat, yaitu makanan yang
bernutrisi tinggi. Jangan berikan
mereka makanan dan minuman modern yang malah akan menjadi sampah di dalam tubuh
mereka dan merengut kesehatan jiwa dan fisik mereka! Jangan biarkan makanan dan
minuman modern menurunkan kualitas hidup mereka. Dan jangan biarkan makanan dan
minuman modern mengancam kesehatan dan hidup mereka pada saat mereka dewasa
nanti.
Jadi,
mulai sekarang, gunakanlah kemudahan-kemudahan yang ada di kota besar seperti
Jakarta dengan pintar untuk memberi anak-anak kita nutrisi yang layak mereka
dapatkan. Siasati kondisi kota yang kurang ideal. Jangan mau kalah sebelum
“berperang”. Biasakan mereka untuk hidup sehat. Jangan kenal lelah mengajarkan pola makan sehat kepada anak-anak
kita. Jangan gampang menyerah mengajarkan anak-anak kita untuk menyukai
sayuran, buah dan makanan sehat lainnya. Bantu mereka untuk menjauhi pola makan
modern yang tidak sehat dan bantu mereka untuk terbiasa dengan pola makan
sehat. Beri mereka kebaikan, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah,
protein nabati dan hewan yang rendah lemak serta lemak sehat! Mulai dari saat mereka kecil,
jangan tunggu terlambat!
Subscribe to:
Posts (Atom)