Belakangan
ini aku perhatikan, sekolah-sekolah di Jakarta semakin di”kepung” dengan mini
market modern dan restoran cepat saji yang menjual makanan dan minuman modern.
Semuanya menjual jenis makanan dan minuman yang sama kepada anak-anak sekolah
dan para orang tua, yaitu makanan dan minuman kemasan/proses serta makanan
cepat saji yang umumnya tinggi kalori tapi sangat minim nutrisi, serat dan air.
Makanan dan minuman yang banyak mengandung gula sederhana, tepung putih,
sodium, produk turunan jagung, susu dan turunannya, produk turunan soya dan lemak tidak sehat. Dan tidak
hanya di luar area sekolah, makanan dan minuman modern belakangan bahkan masuk
mengisi area kantin sekolah, tempat kebanyakan anak sekolah makan
sehari-harinya.
Anak-anak
di Jakarta, sama dengan anak-anak di kota-kota besar lainnya, memang merupakan
sasaran empuk bagi industri makanan untuk memasarkan makanan dan minuman modern
yang mereka ciptakan dengan bahan-bahan yang tidak natural dan kebanyakan
merugikan kesehatan kita. Bukan
hanya anak-anak yang sudah bersekolah, tapi juga mereka yang belum
sekolah. Berkat iklan diberbagai
media massa, anak-anak kini menjadi konsumen terbesar makanan dan minuman
modern yang sekarang dianggap dan disebut kebanyakan orang sebagai makanan.
(Padahal, kalau dilihat dari bahan-bahan yang dikandung, makanan dan minuman
modern hasil karya industri makanan seharusnya disebut sebagai “produk yang
serupa dengan makanan namun sebenarnya bukan dan seharusnya tidak dikonsumsi
oleh manusia”).
Pola
makan kebanyakan anak di Jakarta memang tidak jauh berbeda dengan pola makan
kebanyakan anak di kota-kota besar lainnya di dunia, umumnya sama-sama pola makan modern yang tidak sehat. Pola makan anak-anak di Jakarta sebenarnya memprihatinkan. Di kota tercinta kita ini, tingkat awareness
kebanyakan orang
terhadap pola makan sehat anak yang benar memang masih sangat minim. Masih banyak informasi salah serta kebiasaan dan mitos yang justru tidak sehat yang dipercaya dan diikuti oleh masyarakat pada umumnya. Semakin banyak
meniru pola makan gaya barat yang sebenarnya justru tidak sehat. Masih belum
mendapat cukup perhatian dari pemerintah, sekolah dan berbagai pihak lainnya
yang berkaitan erat dengan kehidupan anak. Tidak heran kalau semakin hari pola makan kebanyakan anak di
Jakarta menjadi semakin salah dan tidak sehat.
Ini
dia gambaran pola makan modern kebanyakan anak di perkotaan sekarang, termasuk
Jakarta.
Berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak
di kota Jakarta pada umumnya memang tidak terlihat kelaparan dan kurang
nutrisi. Anak-anak di kota Jakarta juga jauh dari masalah kekurangan makanan.
Karena memang variasi makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi setiap harinya
sangat banyak. Jumlah pasokan juga hampir tidak pernah kekurangan. Harga pun banyak yang terjangkau. Cara
mendapatkannya pun banyak yang praktis berkat semakin menjamurnya penjaja
makanan di pinggir jalan maupun restoran cepat saji, baik lokal maupun asing.
Tapi sayangnya, walaupun berlimpah, kebanyakan makanan dan minuman yang
tersedia untuk anak-anak kita adalah jenis yang salah, yaitu makanan dan
minuman modern yang malah seharusnya tidak dikonsumsi karena hanya menyumbang
banyak kalori namun tidak menyumbang nutrisi dan manfaat bagi pertumbuhan dan
kesehatan anak. Jadi, berkat makanan dan minuman modern ini, anak-anak di kota Jakarta pada umumnya menjadi kekurangan nutrisi dan tidak sehat.
Makanan
dan minuman modern memang punya tampilan yang terlihat “wah” , menggiurkan dan
“meyakinkan” (terlihat sehat). Apalagi bila dibandingkan dengan penampilan
sayuran yang terlihat “dingin” dan hambar. Tidak salah akibatnya banyak orang mengira makanan dan minuman modern itu sehat. Padahal, kandungan makanan dan
minuman modern ini kebanyakan tidak “seindah” penampilannya. Dan bukannya memberi
manfaat, makanan dan minuman modern kebanyakan malah akan menyumbang berbagai
masalah kesehatan bagi anak. Bahkan belakangan banyak yang menyebutkan bahwa
makanan dan minuman modern adalah salah satu penyebab utama munculnya krisis kesehatan pada anak dizaman
modern. Dari mulai masalah kelebihan berat badan, obesitas, behaviour
problems, alergi,
asma, kolesterol, gangguan pertumbuhan, kerusakan gigi, rendahnya daya
konsentrasi, rendahnya daya tahan tubuh, sampai ke penyakit-penyakit kronis
yang dulu kita kenal sebagai penyakit orang yang sudah berumur, misalnya: diabetes
tipe 2, penyakit jantung dan kanker.
Jadi,
kita harus sadar, walaupun berkecukupan makan dan tidak terlihat kurus (bahkan
seringkali berat badan berlebih), anak-anak di Jakarta punya masalah kekurangan
nutrisi yang tidak boleh kita anggap remeh!
Selama
mempelajari dan menjalankan pola makan Clean Eating, aku belajar satu hal penting, yaitu:
Healthy Food = Healthy
Kids = Happy Kids.
Prinsip
ini tidak hanya aku pelajari dari berbagai info yang
aku baca dan tonton, tapi juga aku buktikan melalui perubahan positif kondisi
kesehatan anak-anakku sendiri.
Setelah menjalankan pola Clean Eating selama 1 tahun lebih, aku belajar
dari pengalaman sendiri bahwa kebanyakan masalah kesehatan anak dizaman modern
sebenarnya berujung pangkal pada pola makan yang tidak sehat dan kekurangan
nutrisi. Hidup anak-anakku dulu pun tidak lepas dari berbagai masalah
kesehatan. Dari mulai masalah pencernaan, alergi, eczema, behavour problems,
obesitas dan lain
sebagainya. Belum lagi bolak-balik sakit flu karena tertular teman yang sakit
di sekolah.
Tapi,
semua berubah sejak aku menerapkan pola makan Clean Eating kepada anak-anakku. Ini dia beberapa hal yang dialami oleh
kedua anakku setelah pola makan mereka aku ganti ke pola makan sehat yang kaya
nutrisi:
1.
Daya
tahan tubuh lebih kuat. Tidak gampang sakit.
2.
Daya
konsentrasi lebih baik.
3.
Lebih
bertenaga. Anak menjadi lebih aktif.
4.
Mood
lebih stabil dan behaviour
menjadi lebih baik.
5.
Nafsu
makan menjadi sehat. Anak tidak makan berlebihan tapi tidak juga menjadi picky
eater atau malas
makan.
Intinya, berkat pola makan sehat (yang
dilengkapi dengan olah raga dan istirahat teratur), anak-anakku berubah menjadi
anak-anak yang lebih sehat dan lebih senang. Masalah-masalah kesehatan mereka hilang dengan sendirinya!
Dan
bukan hanya aku yang punya pengalaman seputar pola makan sehat anak!
Seorang
teman baikku, beberapa bulan lalu akhirnya mengambil keputusan untuk ikut
merubah pola makan anaknya secara drastis setelah si anak tercinta dinyatakan
menginap Autisme oleh seorang ahli. Lewat sebuah buku yang aku pinjamkan, yaitu
“What’s Eating Your Child”, temanku belajar bahwa asupan nutrisi
memegang peranan penting dalam pertumbuh dan dan kesehatan anak, fisik maupun
jiwa. Lewat buku ini pula, temanku menjadi tahu bahwa ada vitamin dan mineral
tertentu yang dapat sangat membantu menjaga kesehatan jiwa dan pikiran anak.
Jadi, sambil terus menjalani terapi dengan seorang psikolog, temanku menerapkan pola makan sehat
kepada anaknya, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah, protein (terutama
nabati) dan lemak sehat (terutama Omega 3). Konsumsi makanan kemasan/proses dan makanan cepat
saji dihentikan sama sekali. Demikian pula dengan konsumsi karbohidrat
sederhana, gula sederhana dan bermacam-macam produk susu. Hanya setelah
beberapa bulan menjalani pola makan sehat, tidak hanya behaviour si anak semata wayang menjadi lebih
baik, tapi alergi kulit yang sudah bertahun-tahun menyiksanya juga ikut lenyap.
Bahkan, berat badan si anak pun pelan-pelan turun menuju berat idealnya dan
pada saat yang bersamaan, energi si anak mulai bertambah sehingga si anak
sekarang pun menjadi lebih aktif. Sebuah hasil yang awalnya sama sekali tidak
diduga oleh teman baikku ini.
Jadi,
kita harus ingat! Berkecukupan makanan bukan berarti berkecukupan nutrisi!
Anak-anak,
dimana pun mereka tinggal, sebenarnya tidak perlu makan berlebihan untuk
medapatkan nutrisi yang mereka butuhkan.
Yang mereka perlukan adalah makanan yang tepat, yaitu makanan yang
bernutrisi tinggi. Jangan berikan
mereka makanan dan minuman modern yang malah akan menjadi sampah di dalam tubuh
mereka dan merengut kesehatan jiwa dan fisik mereka! Jangan biarkan makanan dan
minuman modern menurunkan kualitas hidup mereka. Dan jangan biarkan makanan dan
minuman modern mengancam kesehatan dan hidup mereka pada saat mereka dewasa
nanti.
Jadi,
mulai sekarang, gunakanlah kemudahan-kemudahan yang ada di kota besar seperti
Jakarta dengan pintar untuk memberi anak-anak kita nutrisi yang layak mereka
dapatkan. Siasati kondisi kota yang kurang ideal. Jangan mau kalah sebelum
“berperang”. Biasakan mereka untuk hidup sehat. Jangan kenal lelah mengajarkan pola makan sehat kepada anak-anak
kita. Jangan gampang menyerah mengajarkan anak-anak kita untuk menyukai
sayuran, buah dan makanan sehat lainnya. Bantu mereka untuk menjauhi pola makan
modern yang tidak sehat dan bantu mereka untuk terbiasa dengan pola makan
sehat. Beri mereka kebaikan, yaitu: karbohidrat kompleks, sayuran, buah,
protein nabati dan hewan yang rendah lemak serta lemak sehat! Mulai dari saat mereka kecil,
jangan tunggu terlambat!
No comments:
Post a Comment