Makanan cepat saji, alias
fast food, ada
dimana-mana. Jenisnya pun beraneka-ragam. Lokal maupun asing. Sebut saja,
kentang goreng, pizza, burger, hotdog, ayam goreng, mi ayam, martabak manis atau telur, nasi
goreng dan banyak lagi!
Apapun jenisnya, makanan cepat saji punya persamaan, yaitu murah dan besar (atau banyak) ukuran sajinya. Namun, makanan cepat saji umumnya memiliki kandungan lemak tidak sehat, garam, gula dan kalori yang sangat tinggi.
Kalau kita intip lebih dalam lagi, agar dapat dijual dengan harga murah, bahan dasar makanan cepat saji umumnya adalah bahan dasar yang harganya sangat murah, yaitu bahan dasar yang ditanam atau diternak secara massal oleh industri makanan dan banyak menggunakan pestisida, hormon dan atibiotik dalam proses penanaman atau perternakannya. Selain itu, makanan cepat saji umumnya menggunakan bahan makanan yang sudah diproses (highly processed food) yang banyak mengandung gula sederhana, soya, jagung, tepung putih dan bahan-bahan pewarna, perasa serta pengawet. Dari mulai saus tomat dan saus sambal sampai ke kentang, ikan, ayam, daging, keju, telur, susu.
Mau badan sehat? Jangan berteman dengan makanan cepat saji! Makanlah makanan yang dibuat dari bahan makanan natural dan dimasak dengan cara masak yang sehat (mentah, panggang, rebus, kukus atau tumis dengan sedikit minyak). Menjauh dari makanan cepat saji dapat menjauhkan kita dari resiko kolesterol tinggi, ketidakseimbangan hormon, kanker, obesitas, diabetes dan berbagai penyakit modern lainnya.
2 tahun lebih sudah kami sekeluarga meninggalkan kebiasaan makan makanan cepat saji. Restoran ayam goreng tepung yang dulu jadi favorit keluarga sekarang tidak pernah lagi kami tengok. Bila kangen makan ayam goreng tepung, aku akan memasak sendiri ayam “goreng” tepung versi sehat. Walapun bentuk dan rasanya sangat mirip dengan ayam goreng, tapi ayam buatanku ini sama sekali tidak digoreng! Selamat mencoba :)
Recipe: Baked
“Fried” Chicken
Bahan:
- 1 (satu) ekor ayam kampung (pilih yang organik bila memungkinkan, buang kulit), potong 6;
- 2 (dua) telur ayam kampung (pilih yang organik bila memungkinkan), kocok rata;
- 1 gelas takar plain greek yogurt;
- air perasan jeruk lemon (1/2 jeruk);
- 2 sendok teh garam;
- 2 sendok teh merica hitam kasar;
- 2 sendok teh bubuk paprika;
- 1 sendok teh daun thyme kering tumbuk;
- 1 sendok teh daun oregano kering tumbuk;
- 2 sendok teh bubuk bawang Bombay;
- 2 gelas takar tepung roti gandum kasar;
- sedikit olive oil.
Cara membuat:
- Panaskan oven 200 derajat Celcius.
- Oles sebuah pinggan panas dengan sedikit olive oil.
- Campur yogurt dan air perasan jeruk lemon dalam sebuah wadah dan diamkan kurang-lebih 10 menit. Setelah 10 menit, tambahkan telur dalam adonan yogurt dan aduk rata.
- Campur tepung roti gandum kasar, garam, merica, bubuk Bawang Bombay, bubuk paprika, daun thyme, daun oregano dalam satu wadah besar.
- Rendam potongan ayam dalam adonan yogurt satu per satu. Kemudian balur potongan ayam yang sudah direndam dalam adonan yohurt dengan campuran tepung roti gandum kasar dan bumbu kering hingga rata.
- Susun ayam dalam pinggan anti panas. Oles bagian atas ayam dengan sedikit olive oil.
- Panggang dalam oven kurang-lebih 30-45 menit atau sampai daging bagian tengah tidak lagi berwarna kemerahan.
No comments:
Post a Comment